.

SELAMAT TAHUN BARU 2010 M

Friday, May 30, 2008

Road to “17 Agustus”


Beberapa minggu lagi, kita (khususnya RT 09) akan menyambut perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Seperti tahun yg sudah2, lingkungan RW 39 akan mengadakan macam2 pertandingan olahraga antar Rukun Tetangga (RT) yang pastinya kita sebagai warga yang baik harus selalu mendukung dan sukarela mengikuti perhelatan tersebut.

aya pernah dengar ceramah (walaupun jarang ke mesjid tapi kalau ada penceramah yang oke banget, pastinya didengerin…yukk!!),”bila kita melakukan kebaikan sebaiknya disimpan dalam hati apabila kita memberitahukan ke orang lain secara vulgar maka riya jadinya karena sesungguhnya Allah SWT Maha Mengetahui, hanya diri kita dan Allah sematalah yang mengetahui apa yang kita perbuat”..manis banget kan kata2nya?..mungkin kalau di Al Qur’an lebih ilmiah kata2nya..jadi intinya adalah segala yang kita lakukan buat lingkungan kita sebaiknya kita lakukan dengan penuh keikhlasan dan suka cita..niscaya kita akan mendapatkan pahala yang setimpal di kemudian hari…aminn!!!

Kembali ke laptop…suasana pertandingan sangat terasa dalam beberapa minggu ini. Lapangan volley dan lapangan bulu-tangkis sudah rapi dan bersih. Jadwal latihan buat ibu2 dan bapak2 juga sudah dibuat teratur. Tapi teteup, bila ibu2 latihan, bapak2 pastinya ikutan nongkrong….tapi kalau bapak2 latihan, ibu2…emmm…ikutan nongkrong juga sih!!...hehehehehe….

Senangnya persiapan tahun ini karena terdapat muka2 baru, dari pihak bapak2 maupun ibu2. Team Volley ibu2 sepertinya sudah lengkap berikut cadangan nantinya demikian juga Team Bulutangkis dan Tennis Meja.

Mengenai target tahun ini sepertinya belum terpikirkan tapi kalau kita masuk semifinal-pun rasanya sudah lebih dari cukup.

Menurut analisa, Team Volley ibu2 bisa mencapai semifinal untuk tahun ini karena tahun lalu belum ada kekompakkan satu sama lain dan rasanya jiwa “kompak” ibu2 saat ini sudah teruji dengan berjalannya waktu saat acara outing bersama beberapa waktu lalu, ..ehem..ehem..kalau acara shopping otomatis kompak dong???.

Demikian juga jiwa “kompak” bapak2. Sejak arung jeram bersama waktu itu disusul dengan rutinnya bersepeda-ria setiap sabtu pagi, menggambarkan jiwa „bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh“ maksudnya kalau parkir sepeda disusun berdampingan bila ada salah satu sepeda jatuh maka semuanya ikutan „runtuh“...betulkan?.

Team Tenis Meja dan Bulutangkis, mudah2an dapat survive dilapangan. Maksudnya dapat melaju mulus sampai top up..hehehe…biasanya sang kuda hitam bisa menjadi kuda liar..lhooo???..gpp kan??..everybody has a dream..semoga our dream will come true!!.

Mudah2an kita semua (warga RT 09) tetap kompak dan bersatu selalu, menggalang persatuan, kesatuan dan persahabatan setiap saat…seperti semboyan hari Kemerdekaan Republik Indonesia kan?...walaupun para anggota dewan terhormat berseteru dengan para menteri kabinet pembanguan teteup saja kenaikan Be Be Em didukung sama2..sampai menghindar dari rakyatpun kompak kaburnya..ckckckck!!!...

Selamat Bertanding!!!!....BRAVO 09.



By Erawaty Tahar

SEANDAINYA AKU


Seandainya aku seorang konglomerat, akan aku dirikan rumah susun untuk saudara-saudaraku korban lumpur panas di Sidoarjo… dan untuk saudara-saudaraku korban tsunami Aceh yang sampai saat ini belum bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak,

Seandainya aku seorang trilyuner, akan aku berikan pekerjaan dengan gaji tinggi untuk saudara-saudaraku yang terkena PHK, yang menjadi korban dari kenaikan BBM, agar mereka tak perlu lari ke luar negeri hanya untuk menjadi pembantu,

Seandainya aku seorang saudagar kaya raya, akan aku serahkan Freeport dan semua emasnya ke putra-putri Papua,

Seandainya aku seorang milyuner, akan aku berdayakan sawah-sawah di Indonesia dan aku makmurkan para petaninya, agar kita tak perlu lagi import beras,

Seandainya aku seorang raja minyak, akan aku gratiskan BBM untuk semua rakyatku agar tak ada lagi antrian panjang, serta keluhan ibu-ibu yang pusing karena naiknya harga dan agar tak ada lagi anak-anak yang mati kelaparan karena orangtua mereka tak sanggup lagi memberikan makanan sehat,

Maafkan aku wahai saudara-saudaraku, aku hanya bisa berandai-andai, karena aku cuma rakyat kecil, segelintir orang yang hanya bisa menyuarakan jeritan hati yang berisi kesedihan dan keprihatinan melihat serta merasakan derita saudara-saudaraku, yah… jeritan hati ini hanya bisa menjadi air mata melihat nasib penghuni negara ini.

Aku tak mampu menjadi seorang yang aku andaikan, tapi paling tidak aku masih mempunyai hati yang “hidup”, yang bisa merasakan kepedihan serta tangisan saudara-saudaraku diseberang sana.

Aku hanya bisa mengadukan semua jeritan hati ini ke hadapanNya, karena aku yakin akan kekuatan doa, karena Tuhan tidak pernah tidak menjawab doa hambaNya, Ia pasti mengabulkan permintaan hambaNya karena Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui, Allah SWT tak pernah lalai hanya sering menunda dan mengulur karena hanya Dialah yang Maha Tahu kapan waktu yang tepat dijawabnya doa kita.

QS Al Baqarah (2), 186 : Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu. Maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintahKu dan hendaklah mereka beriman kepadaKu agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

QS Al-A’raaf (7), 55 : Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah diri dan suara yang lembut, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

30 May 2008

By Diah Arie

Sunday, May 25, 2008

BE BE EM NAIK

Banyaknya masalah yang terjadi dalam masyarakat menghiasi berita pada setiap media seakan "terlupakan" setelah rezim Esbeye - Jeka pada mengumumkan dan memastikan kenaikan harga Be be em.

Ditegaskan penggunaan kata "Terlupakan" adalah karena begitu bertubi-tubinya masalah yang harus dihadapi anak bangsa ini sehingga dimungkinkan pada suatu saat setelah mencapai klimaksnya, anak bangsa tidak dapat lagi menggunakan ingatannya dan akhirnya benar-benar lupa segalanya alias hilang ingatan.

Banyaknya masalah yang dihadapi anak bangsa, tidak adanya arah yang jelas mengatasi masalah dari rezim Esbeye Jeka merupakan penyebab utama terjadinya krisis ingatan. Bencana alam yang tak kunjung berhenti memporak porandakan hampir seluruh wilayah negara ini, mewabahnya penyakit-penyakit yang disebabkan virus yang mempunyai nama yang asing ditelinga, jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan mengakibatkan tingginya angka pengangguran, para penyelenggara Negara yang berpesta pora dengan hasil jarahan uang rakyat, para politikus yang bermental tikus yang menghianati hati nurani rakyat, penegakan hukum yang carut dan banyak lagi yang kalau ditulis bisa-bisa menghabiskan lembaran tulisan ini.

Sangat ironis, rezim Esbeye-Jeka hanya mampu beretorika di pentas kehormatan, dengan mempertontonkan gerakan-gerakan pantomim dengan ekspresi senyum penebar pesona menggiring agar seluruh anak bangsa dapat melupakan segala permasalahan yang terjadi. Sungguh ini adalah suatu hal yang sangat sulit dilakukan oleh anak bangsa untuk dapat secara instant melupakan seluruh masalah karena bagaimana mungkin setiap masalah yang terjadi nyata-nyata sudah melukai hati rakyat bahkan sampai ruang yang paling dalam.

Begitupun pengumuman dan kepastian kenaikan harga Be be em benar-benar supremasi keberhasilan rezim Esbeye Jeka "mencuri" ingatan anak bangasa untuk tidak lagi memikirkan masalah-masalah sebelumnya. Lihat saja betapa paniknya para ibu-ibu menghadapi harga-harga sembako yang tidak menentu, lihat saja kejadian dimana anak-anak bangsa yang dikategorikan miskin harus berebut jatah mendapatkan dana Bantuan Langsung Tunai (Be el te) yang dibagi-bagikan rezim Esbeye - Jeka.

Bukankah fenomena tersebut diatas adalah justru sebuah penyembunyian terhadap ketidakmampuan rezim Esbeye - Jeka mencari jalan keluar mengatasi masalah seperti yang diinginkan seluruh anak bangsa sejak lama agar ada perubahan lebih baik menuju terciptanya rakyat yang sejahtera, lebih tegasnya lagi adalah menunjukan kegagalan rezim yang berkuasa..

Sebagai bagian dari anak-anak bangsa, Warga RT 9 /39 Vila Nusa Indah 3, Bojong Kulur Bogor mau tidak mau pasti terkena dampak kenaikan harga Be be em, sehingga timbul pertanyaan, Bagaimana kita memposisikan diri kita,

  1. Apakah kita harus ikut berpikir siang malam membahas ruwetnya masalah yang dihadapi oleh bangsa ini?
  2. Apakah kita harus berdiam diri menerima apa adanya dan menaruh harapan yang besar terhadap rezim yang berkuasa?
  3. Apakah kita harus ikut-ikutan turun ke jalan melakukan aksi dengan harapan agar terjadi perubahan secara cepat?

Atau ada upaya lain ?

Bukan bermaksud menggurui apalagi mengajak,

Mudah-mudahan, apabila kita lebih cenderung pada poin 1, jangan sampai membuat kita menjadi pelupa, karena bagaimanapun sebgai manusia biasa pasti kita mempunyai keterbatasan. (artinya kalau tetap memaksakan diri, bisa-bisa jadi hilang ingatan).

Mudah-mudahan, apabila kita lebih cenderung pada poin 2, jangan sampai membuat kita benar-benar diam tidak menggunakan ingatan kita, ini juga bisa membuat kita menjadi pelupa (BLT) alias bolot.

Mudah-mudahan, apabila kita lebih cenderung pada poin 3, jangan sampai membuat kita bertindak anarkis/brutal, karena kalau itu terjadi, itu namanya lupa diri.

Apapun cara yang kita pilih/lakukan tentunya terpulang terhadap diri kita masing-masing, karena bagaimanapun masing-masing orang punya cara pandang yang berbeda. Satu hal yang mungkin kita sama adalah, pasti sama-sama menginginkan suasana yang aman tertib, nyaman demi terjaganya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera dan berkeadilan..

by TOPAN

Friday, May 23, 2008

PENGHUNI SURGA

Sore ini seperti biasa dan seperti sore yang sudah-sudah, beberapa ibu asyik terlibat pembicaraan seru sambil sesekali mengawasi anak balitanya bermain di taman. Ibu Joko dengan muka dilipat sangat berapi-api menceritakan kedongkolannya terhadap tetangganya yang kemarin membeli sebuah lemari es besar keluaran terbaru, lain lagi dengan Ibu Jaka yang tersenyum bangga bercampur sinis saat mencurahkan “kebahagiannya” melihat tetangganya yang selama ini terpandang di lingkungannya, disatroni pencuri yang menguras habis barang-barang berharga si tetangga itu.

Aku yang sedari tadi menyimak pembicaraan mereka, sontak teringat sebuah kisah di jaman Nabi Muhammad saw yang menceritakan saat beliau bersama para sahabatnya sedang berkumpul di sebuah masjid, tiba-tiba Rasulullah saw bersabda, “sebentar lagi akan masuk seorang penghuni surga”. Para sahabatnya mengira sosok si penghuni surga itu gagah, tampan serta sangat luar biasa, ternyata mereka keliru. Yang mereka lihat hanyalah sosok sederhana, sangat sederhana dan jauh dari apa yang para sahabat Rasulullah saw bayangkan. Kejadian serta ucapan Nabi Muhammad saw tentang si penghuni surga berulang sampai hari ketiga dan membuat salah satu dari sahabat-sahabat beliau penasaran kenapa sosok sederhana itu bisa menjadi penghuni surga.

Maka diputuskannya untuk menginap di rumah si penghuni surga dan melihat langsung kegiatan si penghuni surga itu. Ternyata tidak ada amalan khusus dan istimewa yang dilakukan dalam ibadah si penghuni surga itu, yang dilakukannya hampir sama dengan orang lain yaitu ibadah wajib serta mengaji. Lalu di mana keistimewaan “sosok” itu sampai-sampai Nabi Muhammad saw menyebutnya “si penghuni surga” pertanyaan itulah yang diajukan salah satu sahabat Rasulullah saw dan inilah jawaban si penghuni surga yang sangat pantas untuk kita renungkan,” apa yang anda lihat itulah yang saya lakukan ditambah dengan saya tidak pernah iri hati terhadap orang lain yang dianugerahi kenikmatan oleh Allah SWT.”

Lalu bagaimana dengan saya, anda dan kita apakah sudah bisa menjadi “sosok si penghuni surga” ataukah saya, anda dan kita masih menjadi pribadi yang senang melihat orang lain susah dan susah melihat orang lain senang.
Jawaban sejujurnya ada di lubuk hati saya, anda dan kita.


May 22nd, 2008
By Diah Arie

Tuesday, May 20, 2008

Kerja Bakti

Hukum kerja bakti, atau taakstraf itulah alternatif untuk hukuman kurungan penjara yang diterapkan di Belanda. Hukuman kerja bakti ini mewajibkan si terhukum untuk bekerja bagi masyarakat, misalnya di sektor pembersihan kota tanpa dibayar.

Nah, penerapan hukuman kerja bakti ini bertambah sekali, padahal orang Belanda menuntut hukuman yang semakin berat, yaitu hukuman di sel penjara. Para hakim Belanda lebih sering menerapkan hukuman kerja bakti ini sebagai pengganti hukuman penjara semaksimal satu setengah tahun. Pasalnya seseorang yang menjalani hukuman kerja bakti tidak sering terjerumus lagi dalam kesalahan yang sama. Itulah sebabnya pihak kehakiman di luar negeri mulai menunjukkan minatnya terhadap altenatif hukuman penjara ini.

Kami mengunjungi sekelompok orang yang dihukum kerja bakti di Amsterdam. Setengah delapan pagi, seorang demi seorang masuk gedung penampungan pesakitan. Beberapa pria dengan muka murung masuk. Mereka inilah yang akan melakukan hukuman kerja bakti. Hakim memvonis mereka untuk melakukan pekerjaan gratis demi kepentingan masyarakat.

Kontrol ketat
Redouan adalah salah seorang pemimpin kelompok ini: "Kami menantikan sekitar 40 orang hari ini. Lalu mereka akan masuk kawasan pemukiman setelah mereka dibagi dalam kelompok-kelompok kecil. Mereka akan membersihkan jalan-jalan, menyapu kertas, daun, dan sampah lain. Pokoknya apa saja yang dibuang di jalan. Kami mendaftar mereka dulu, dan mencek apakah semua yang harus hadir memang ada. Kalau ada yang bolos, maka ia akan didatangi petugas nanti siang.

Beberapa orang sudah sering ikut dalam pekerjaan ini, bukan untuk pertama kalinya. Ada yang sudah berminggu-minggu ikut hukuman kerja bakti. Ada yang dihukum sampai 1000 jam kerja bakti cuma-cuma. Seorang di antara mereka menceritakan pengalamannya: "Saya sudah terbiasa dengan pekerjaan ini. Saya sering berkelahi. Saya yakin hukuman kerja bakti ini ada artinya. Saya pernah masuk penjara, tapi tidak berpengaruh, tidak ada artinya. Dengan hukuman kerja bakti ini saya mulai merenungkan apa yang saya lakukan, saya jera dan tidak akan melakukannya lagi. Hukuman ini tentu saja lebih ringan katimbang mendekam di sel penjara".

Sukses
Hukuman kerja bakti tidak saja diterapkan di kota-kota besar, seperti Amsterdam. Di seluruh Belanda dinas penampungan kaum terhukum menerapkannya. Setiap tahun hakim Belanda menjatuhkan 35 ribu vonis hukuman kerja bakti. Kalau dibandingkan dengan vonis 60 ribu hukuman penjara biasa setiap tahun, maka jumlah ini cukup berarti.

Sjef van Gennip, direktur lembaga penampungan para terhukum menyatakan, jumlah hukuman kerja bakti bertambah sekali: "Hal ini disebabkan oleh hasil positif hukuman kerja bakti. Jumlah mereka yang kembali melakukan tindak kriminal yang sama menurun. Beda dengan mereka yang mendapat hukuman penjara: mereka sering melakukan tindak kriminal yang sama lagi. Di samping itu, mereka yang kerja bakti tidak membebani anggaran negara, namun sebaliknya melakukan sesuatu bagi masyarakat dengan gratis".

Tidak ringan
Namun Sjef van Gennip sering harus menampik praduga bahwa hukuman kerja bakti itu terlalu lunak, enak saja: "Acap kali dunia luar tidak tahu apa sebenarnya hukuman kerja bakti ini. Para pakar di seluruh dunia sepakat menghukum saja tidak cukup, membimbing saja juga tidak, yang baik adalah kombinasi dari keduanya. Inilah yang kami terapkan di sini.

Tugas lembaga penampungan kaum terhukum tidak berakhir kalau masa hukumannya sudah selesai. Lembaga ini membantu para terhukum di Amsterdam dengan mencari pekerjaan. Ini tidak gampang, demikian Ruud, seorang staf lembaga ini di Amsterdam: "Para mantan terhukum ini sudah dicap, itulah sebabnya susah mencari pekerjaan untuk mereka. Namun toh kami selalu berhasil. Mereka jarang kembali ke sini lagi. Jadi saya benar-benar sadar hukuman kerja bakti ini bermanfaat.

Demikian Ruud, anggota staf lembaga penampungan para terhukum di Amsterdam. Sementara itu ke 40 orang yang bekerja bakti sudah mulai menjalankan hukumannya. Nanti sore pukul empat hari kerja mereka berakhir.

Tulisan dari
Eric Hesen dan Jean van de Kok (Radio Netherlands worldwide)
diposting oleh : A.M Ichsan

Friday, May 16, 2008

Balada Pengendara Roda Dua

Bapak2, ibu2 yth, Sebelumnya saya mohon maaf bila tulisan berikut kurang berkenan. Kami hanyalah ingin meminta maaf kepada bapak ? ibu pengguna roda empat mengenai perilaku kami di jalan raya. Sungguh, kami tidak memiliki maksud untuk 'mengganggu' kenyamanan anda.

Bila kami terlihat suka nyerobot kekanan atau kekiri, itu hanyalah karena kami merasa kepanasan. Ini tentunya akibat jaket, helm, sarung tangan, masker, yang kami gunakan di siang bolong. Tentunya rasa kepanasan ini tdk anda rasakan, karena dinginnya hembusan AC yang keluar dari kisi kisi dashboard mobil anda. Sedangkan kami hanya mengandalkan kisi kisi ujung jaket, ataupun bagian bawah helm, he he he.

Bila anda melihat kami mendaki trotoar, ataupun mengambil jalur kanan yang berlawanan, itupun bukan karena kami sok jago. Tapi kami hanya mencari alternatif jalur, sebab seluruh badan jalan tertutup oleh MPV ataupun SUV bapak ibu. Rasanya kami nggak kuat jika harus menunggu dibelakang knalpot anda, yg belum tentu bebas emisi (maaf ya). Belum lagi kami takut di PHK, hanya karena telat masuk kerja. Tentunya khusus hal ini, sebagian dari anda tidak perlu absen kan kalo masuk kerja?

Sebab kalo sebagian besar dari kami, harus pak-buu... Minimal dipotong uang transport, hiks!! Belum lagi, kami suka malu bila harus melewati resepsionis nan cantik yang menutup hidung kecil mereka, karena mereka mencium aroma knalpot dan 'bau matahari' dari jaket lusuh kami. Walau deodorant 5 ribuan telah kami semprot, tentu tidak sebanding dgn parfum mobil anda yg 50 ribuan plus sejuknya AC mobil anda.

Kami sadar kok, kami jg suka keterlaluan. Tapi kami juga gak pernah memprotes roda empat. Kami cukup tau diri kok, dengan pajak yg super murah kami, sehingga kami harus rela mengalah bila berbicara tentang parkir. Kami cukup puas dengan areal 150 x 50 cm sebagai tempat parkir kami. Tentu berbeda dengan areal parkir bapak-ibu. Memang sih,tarif parkirnya aja beda J.

Hmmm, kami juga gak pernah protes kok, terhadap roda empat yang telah oleh pemerintah di-anak emaskan. Jalan tol trilyunan rupiah telah dibangun, di atas gusuran tanah dan rumah kami. Kami harus putar otak mencari tempat tinggal bagi anak dan keluarga, hanya demi bapak-ibu bisa cepat sampai tamasya ke ancol ataupun taman safari.

Ngomong2 tentang tamasya. Memang sih, mungkin anda sering melihat kami berboncengan 3 atau 4 dengan putra putri kami pergi ke dufan. Tapi kami gak yakin, apakah anda melihat kami, memijit tangan, kaki dan bahu mereka yang kecil ditempat parkir. Ini karena cara duduk mereka yg sedikit berakrobat di atas motor kami. Tentunya berbeda dengan lucunya putra-putri anda yang asyik bermain game di dalam mobil, atau tidur pulas di jok belakang.

Kami juga gak keki kok, dengan senyum kecil bapak-ibu, bila melihat kami panik saat hujan turun. Dimana kami harus buru-buru, loncat dari motor, buka jok motor, copot sepatu, dan mengenakan jas hujan. Terkadang kami membayangkan, bila kami ada di posisi anda. Mau gerimis kek, mau hujan gede kek, bodo' amat, cukup putar tuas kecil disamping stir, maka wiper kaca akan bekerja lembut membersihkan air di kaca depan & belakang. Aaaah enaknyaa di mobil.

Kami juga gak protes kok, bila mungkin bapak-ibu yang terbiasa menginstruksikan lembur kepada kami. kami cukup mengerti bila anda tidak pernah membayangkan, betapa dinginnya pulang kerja di malam hari dengan motor. Kami cuma berharap, bahwa petuah orang tua, yang mengatakan, kalo kena angin malam bisa kena paru-paru basah, adalah isapan jempol semata. Amit-amiiiit.

Kami juga gak protes kok, bila jari jemari anda menjentikkan abu rokoknya lewat jendela, sehingga mengenai jaket kami. Ataupun celana kami harus 'menerima' sampah, yang anda buang lewat jendela. Mungkin kami dengan jaket hitamnya, tampak seperti tong sampah kali yeee. Hi hi hi Mohon maaf juga bila, kami harus terlihat melotot di depan anda. Hmm sungguh, itu gak sengaja kok, . Sebab selama naik motor, mata kami harus dipicingkan agar tidak kena debu. Naaah begitu berhenti, secara refleks mata kami terbuka lebar, seperti melotot, he he he Maaf ya pak-bu. Peace !!!

Memang siiih, kami sering bikin masalah di jalan raya, tapi setidaknya, kaum kami belum pernah punya kesempatan bikin masalah buat negara ini. (Jadi gak enak nerusinnya) Memang siiih, rata rata dari kami tidak berpendidikan. Walau beberapa rekan kami masih setia berprofesi pengojek untuk mengantar kaum
berpendidikan nan terhormat ke tujuan, bila mereka diburu waktu atau hampir terlambat.

Memang siih, rata-rata dari kami gak memiliki tata krama. Karena kami gak punya cukup uang untuk belajar di tempat kursus kepribadian ataupun pelatihan image development. (SD aja DO ? hiks!). Tapi setidaknya, kami cukup tau diri kok, untuk tetap menganggukan kepala kepada bapak-ibu duluan plus senyum manis, bila kami bertemu anda di koridor kantor. Ataupun menjauh dari bapak-ibu yang sedang bercengkrama di lobi menunggu lift, karena celana dan sepatu kami tampak kotor terciprat air jalanan akibat sedan mewah anda menyalip kami.

Namun kami cukup terhibur kok, bila kami dapat mendengar sayup sayup lagu kesukaan kami, saat kita bersanding manis di lampu merah. Hilang rasa penat bahu dan pinggang kami, bila dentuman sound system anda membagi lagunya lewat kisi kisi jendela. He he he, pernah gak anda melihat kami juga terkadang mengangguk-anggukan kepala mengikuti lagu anda, walo cuma 10-20 detik. Jadi malu...

Namun kami cukup terhibur kok, dengan sigapnya pak presiden menaiki motor roda dua untuk meresmikan balapan mobil, hiks. Walau kami tau persis, itu hanya gara gara terlalu banyak roda empat yang membuat jalan tol menjadi padat. Sehingga pihak protokoler takut pak Presiden datang telat. Padahal mesin dan knalpot mobil balap dari negara asing, udah gak sabar buat melesat, hanya untuk bisa dibilang sebagai yang tercepat, dan rebutan trophy segede knalpot motor untuk mereka angkat. What an ironic...

Namun, kami cukup terhibur juga kok, dengan iklan di TV. Dimana banyak artis nan ganteng dan cantik, artis senior maupun junior, politikus, budayawan, berebut mengiklankan motor untuk kami. Walau kami tau persis, gak mungkin mereka pergi shooting atau menghadiri gala dinner dengan motor bebek. Sebab kami tau persis, mereka gak pernah direpotkan oleh naik dan turun dari mobil, karena supir nan setia, membukakan pintu belakang bagi mereka.

Yaahhh, kami gak bermaksud membela diri siih. Kami cuma mau sharing aja kok, kepada anda pengendara mobil roda empat, bahwa rasa sebel, muak, benci anda terhadap kami, sudah kami bayar kok dengan kondisi di atas. Tuhan Maha Adil kan ?

by ET

Friday, May 9, 2008

Cerita seru dari Tanah Abang

Tanah Abang Fiesta

Kamis, 1 Mei 2008 adalah hari buruh nasional. Gosip tentang jalanan akan dipadati oleh seluruh buruh se-Indonesia yang berdemonstrasi sangat santer terdengar, Kapolri mengeluarkan ultimatum Siaga 2 untuk hari buruh tersebut tidak membuat kita (para ibu2 RT 09) takut dan gentar untuk pergi ke Tanah Abang Blok A.

Walau awalnya kita ragu2 tapi keingian untuk „belanja bareng“ lebih menggebu daripada bahaya yg akan kita hadapi seandainya terjadi keributan di jalanan.

Akhirnya diputuskan kita berangkat jam 9 dengan melewati jalur tol dalam kota menuju slipi bablas tanah abang, peserta sbb: budiah, buera, busuzi, busitompul, buerni, bupurba, butobok, buyesi dan buyanti yg kita culik di pasar pocong....teteup niat ya bu???

kami masuk tol jatiasih trus menuju tol dalam kota (btw, sopirnya udah punya SIM B lho?..jadi bener2 top banget nyetirnya)..jalanan tetap lengang..sekitar di daerah pancoran barisan buruh kira2 200an orang yang berdemo mulai memasuki jalan alteri kuningan-sudirman...lumayan juga sih..tapi feeling kita..biasa aja tuh!!..hehehe.. Sampai di tanah abang..lumayan padat (ternyata banyak juga orang2 yg tidak takut hari buruh ya??)..parkiran penuh sampai kita parkir di Lt.12 Blok A.

Sesuai instruksi dari busitompul yg pengalaman di bidang blanja jadi kita naik lift turun langsung ke lt. B2 baru kemudian kita akan menyusuri lt. B1, SL, lt. 1 – Lt. 8...banyak banget kan?....saat itu jam sudah menunjukan pukul 10.30 siang, setiap lantai menghabiskan kira2 30 menit.. Saat di lt. B2 kita masih bergabung..supaya murah, kita tawar untuk 3 baju..jadi jgn heran kalo nanti baju kita sama model semua cuma beda warna..termasuk baju buat anak2 kita krn sepantaran umurnya...hahahaha..

Itulah serunya belanja bareng, hunting bajunya bareng trus nawarnya juga iseng2 bareng pada akhirnya beli bareng2 dan dipakai saat arisan bareng2...azas kebersamaan lagi kan?.

Ternyata saat ini sedang musim baju batik, sesuai anjuran pak presiden kalau kita harus mencintai produk dalam negri termasuk batik so „say it with batik“..mostly all of people in the building hunting batik..sampai heboh nawarnya..maunya semua dibeli habis lucu2 dan antik..tapi masih ada keperluan yg lain jadi untuk sementara beli 1 baju aja dulu ya bu?..

Tidak trasa jam menunjukan pukul 1.30 yg harusnya kita kumpul di foodcourt lt.8...sementara kita baru di lt.3 (itu juga baru liat 1 toko sabuk aja..aahh!!)...sesuai komitmen awal „harus tepat waktu“..jadi semua impian untuk beli2 ini/itu ditunda dulu..sesampainya di lt. 8 langsung pesan makan siang..aduh..lapernya!!!...ternyata sejak pagi belum sarapan tapi kok kuat yaa??...

Lantai 8 itu diisi oleh semua jajanan...semua makanan ada disitu...sambil makan kita buka2 blanjaan masing2..mau tau ga kalo ibu2 blanja?..pas acara buka2an barang blanjaan, kalau ada barang yg ditawar lebih murah dari yg lain pasti ada rasa puas di mimik muka ibu2...otomatis kan???..termasuk saya!!...hehehehe...karena dgn kita menawar lebih murah (untuk baju yg bahannya sama) rasanya seperti kita menang perang...hahahaha...perang melawan penjual!!!!....yuukk mariii...

Setelah perut kenyang, uang habis (hehehe...besok kerja lembur lagi!!) dan kaki pegel..kita cabut pulang. Jam 2.30 kita meluncur ke komplek tercinta Vila Nusa Indah 3, Bojongkulur. Ada kejadian menarik, karena parkiran macet menuju pintu keluar..busuzi tidak sabaran (krn kita komporin juga sih?) lgsg masuk ke jalur masuk (lawan arah) trus mobil dibelakang kita ikutan masuk jalur tersebut...horrreee...kita serentak tepuk-tangan..suit..suit...hahaha.. petugas parkirnya Cuma bisa nyengir aja..hehehe..karena pengikut kita dibelakang banyak sih!!..

Sepanjang jalan pulang, kita rame ngerumpi ttg pengalaman menawar barang..karena kurang puas belanja (lt. 4-7 belum ditengok..hihihi) jadi bulan depan dijadwal kembali..jadi ibu2, kalau sprei udah usang, baju2 anak2 udah sempit, sendal kt udah jelek, dll…ditahan dulu belinya sampai awal bulan juni ya?..karena kita mau blanja bareng lagi..tapi langsung ke lt. 4 ya bu???..terima kasih buat buamir yang udah minjemin mobilnya tapi yg punya mobil ga ikutan (mudah2an bulan depan ikutan ya bu?)….oke deh..sampai disini dulu cerita belanja bareng ke tanah abang episode 1…to be continued..


By Erawaty Tahar