Bila kita melatih diri untuk MENAFIKKAN & MENGELIMINASIKAN kedisiplinan serta mengabaikan PERINGATAN NURANI, maka kita akan terbiasa melakukan PEMBENARAN terhadap KESALAHAN.
HATI NURANI adalah alarm dari Allah SWT, berbahagialah bila ia masih dapat berbunyi & khawatirlah bila ia telah membisu.
Masa lalu harus menjadi pengalaman dan pelajaran, maka tempuhlah jalan-jalan kebaikkan untuk menghapus jalan-jalan keburukan yang telah terjejak,.
Selalu berkonsuitasilah dengan AL-Qur'an dalam melakukan sesuatu yang memerlukan pertimbangan.
QS 2:257 ~ KEGELAPAN membuat segalanya menjadi tidak pasti, cemas serta ragu. Sementara IMAN adalah CAHAYA, dimana hidup menjadi mantap, nikmat menjadi jelas maka bahayapun kian nampak, sehingga segera dapat dihindari.
Bagi mata (hati) yang buta, CAHAYA seribu lilin (petunjuk) pun tidak akan berguna.
QS An-Nur : 40 ~ Siapa saja yang tidak diberikan CAHAYA oleh Allah SWT, maka ia tidak akan pernah dapat menemukan cahayanya.
Setiap KESALEHAN yang diiakukan sekecil apapun akan memberi andil untuk menciptakan KEBERKAHAN dan sebaliknya, KEMAKSIATAN DAN MANIPULASI yang dilakukan sekecii apapun akan memberi andil menciptakan AZAB-NY A
Allah SWT hanya melakukan HASANAT (kebaikan) dan tidak mungkin melakukan SAYYI"AT (keburukan) kepada hamba-hambanya,maka jika terjadi MUSIBAH itu merupakan HUKUMAN atas dosa-dosa yang telah diperbuatnya.
Bila kita masih hidup hari ini, berarti itu adalah bukti bahwa ada sesuatu yang diinginkan Allah SWT untuk kita kerjakan.
0 comments:
Post a Comment