Tahun ini merupakan hari yang panjang untuk merayakan hari kemerdekaan RI ke 63. Persiapan lomba2 di kediaman RT 09 sudah dimulai sejak sabtu (16/8) sore yaitu perlombaan bulutangkis anak2 dan lomba memakan ice cream..mmm..yummy!!. Bangga rasanya bisa melihat anak2 kita sudah bisa memukul dan mengambil “kok” yang melayang2 di atas net “dewasa”. Sejak demam bulutangkis saat pertandingan antar RT, anak2 jadi senang bermain bulutangkis sehingga para ortu mulai mencari guru private untuk melatih mereka. Dan unjuk kebolehan menangkis “kok” serta langkah2 mereka sudah mulai terlihat mantaff…thanks om site!!(begitulah panggilan anak2 untuk Pak Rudy)..mudah2an 6 tahun mendatang, atlit2 remaja kita yang akan turun di lapangan pertandingan bulutangkis antar RT.
Malamnya, kita mengadakan makan
Sambutan Pak RT sangat menyentuh saat mengemukan betapa banyak cobaan yang dialami oleh warga RT 09 dalam 2 bulan terakhir ini. Saat-saat pertandingan antar RT yang membuat pening kepala sekaligus mencurahkan segala pikiran dan tenaga kita (para atlet dan official) secara full demi RT tercinta untuk menjadi yang terbaik (waktu week-end dgn keluarga diabaikan dahulu untuk 2 bulan ini bersamaan dgn liburan anak2 yg tidak bisa dinikmati dgn refreshing sepenuhnya). Tetapi semua itu dilalui dengan jiwa persatuan dan persahabatan, tidak peduli orang bicara apa??..yang penting motto “persatuan dan persahabatan” tetap akan kita junjung tinggi. Kita bangga dengan prestasi yang di raih para atlet2 RT 09 pada tahun ini. Medali Perak di raih oleh Team Voli Putri dan Catur, Medali Perunggu di raih oleh Team Tenis Meja Putri, Gaple dan Futsal. Tahun ini Medali Emas belum berpihak kepada RT 09 tapi kekompakan sudah teruji solidnya.
Selesai renungan tepat jam 24.00, semua warga menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu Syukur berikut pembacaan do’a untuk keselamatan dan persatuan kita warga RT 09.
Keesokan paginya, Minggu 17/8, tidak kalah seru, lomba dimulai pukul 9.30 (agak kesiangan sih..tapi tetap semangat!!). Lomba menangkap ikan untuk Balita dan lomba mengambil bola untuk anak2 yang dilanjutkan dgn perayaan Ultahnya Kunti yang setiap tahun dirayakan oleh seluruh rakyat Indonesia..(asyiknya lahir saat hari kemerdekaan??)
Sore hari di lanjutkan dengan pawai Sepeda Hias. Ini acara yang paling ditunggu2 oleh para ortu dan anak2, karena gema menghias sepeda sudah di umumkan seminggu sebelumnya jadi para ortu sudah membuat ide2 yang di tuangkan dalam bentuk sepeda cantik nan heboh untuk di pamerkan oleh khalayak ramai. Setelah melalui rute Pawai yang kira2 2 km (hehehe..abis jauh banget sampai pegal kaki). Tahun depan, para juara sepeda hias akan ditambah menjadi 6 pemenang karena semua hiasan sepedanya bagus2 dan cantik2.
Setelah itu disusul dengan lomba memanjat pohon pisang untuk anak2. Ini adalah momentum yang sangat berarti bagi anak2 maupun para ortu. Begitu bangganya para ortu (termasuk saya pribadi, sampai tdk henti2nya mencium anakku krn keberaniannya memanjat pohon pisang) melihat anak2 mereka meraih hadiah2 yang bergelantungan dengan indahnya di atas pohon pisang walau dengan badan yang kotor, jatuh kesakitan dan punggung yang nyeri tapi tetap semangat 45. Setelah kerja keras mereka memanjat pohon pisang selesai, melihat pemandangan pembagian harta gono-gini yang tidak kalah serunya membuat kita (para ortu) tersenyum haru. Mudah2an dengan pembelajaran tersebut anak2 dapat lebih mengerti apa artinya “Kerja Keras”.
Malamnya acara lomba diawali dengan lomba makan kerupuk yang diikuti oleh para pengasuh anak2 kita. Lomba ini diikuti oleh 12 peserta sehingga acaranya berlangsung seru banget. Para mba-mba ini kebanyakan masih ABG jadi masih malu-malu untuk melahap krupuk yang berayun-ayun.
Selanjutnya lomba merias wajah bapak2 (bapak2 memakai daster) yang dilakukan oleh ibu2 dengan menutup mata. Setelah di rias, para peserta (bapak2 tsb) berjalan selayaknya di catwalk..huahaha..dinilai dari keluwesan dan kecantikan yang alami maka pemenang pertama P.Ganes ala mojang priangan, Kedua P.Ratno ala sinden panggung dan ketiga P.Jidin ala taman lawang…huahahahah…maaf ya pak?..abis dasternya seksi banget sih??...
Kemudian dilanjutkan dengan lomba memasak nasi goreng oleh bapak2, yang ditunjuk sebagai juri inti adalah Ibu Sitompul dengan Pak RT (P. Mutaqin). Penilaian diambil dari gaya memasak (ada macam2 atraksi lho??..termasuk atraksi matiin kompor lawan), rasa makanan dan cara penyajian. Ibu Sitompul bener2 berwibawa banget menjadi juri (juri banget gitu lhooo!!)..mimik mukanya saat menilai makanan bikin hati deg-degan. Kalau geleng2 kepala artinya “pass” ga masuk itungan (penonton lgsg teriak “aaaccchhh!!”), kalau mesem2..nah ini ada harapan, kalau senyum kecut artinya keasinan atau rasanya aneh, kalo matanya muter keatas artinya bingung..hehehe..”kira2 enak ga ya? kayanya kurang asin? kok kebanyakan kecap ya? tapi masih ada harapan deh!..dan kalau senyum lega itu artinya berada di zona aman.
Karena acara masak nasgornya sudah ke
Demikianlah akhir dari peringatan perayaan Hari Kemerdekaan RI yang ke 63. Sebagian besar warga yang hadir adalah wajah-wajah baru. Sukses acara ini karena kekompakkan dari seluruh warga RT 09. Semoga jalinan kerjasama semua warga akan terus berlanjut dalam setiap event. Seminggu lagi, seluruh umat muslim akan memasuki bulan suci Ramadhan, atas nama panitia kami ucapkan mohon maaf lahir dan bathin bila ada kata-kata maupun tindakan kami yang disengaja maupun tidak disengaja. Wasallam.
By
Erawaty Tahar
0 comments:
Post a Comment