Perlu juga kiranya disampaikan info politik yg ada diwilayah Kab. Bogor, soalnya seperti saya kemarin pas mo nyoblos pilkada Bupati Bogor, bingung juga milih calon Bupatinya, sebab nggak begitu mengikuti perkembangan pilkada ini. Untuk itu mulai skrg admin akan kutip beberapa info media yg berkembang di wilayah Bogor dan sekitarnya.
--------------
Tidak adanya lembaga survei resmi yang menyelenggarakan quick count, membuat Rahman dan Nu Sae yang saat ini memiliki suara terbanyak masih sama-sama optimis. Jika Rahman optimis bisa langsung menang, Nu Sae berharap terjadi putaran kedua.
Ketua Tim Sukses Rahman, Teuku Hanibal Asmar, mewanti-wanti kepada relawan untuk selalu menjaga perolehan suara. Dia mengkhawatirkan munculnya sabotase suara yang mengakibatkab turunnya perolehan suara Rahman.
‘’Kami melihat ada tren, kok persentase suara Rahman menurun. Tadi sore, turun 0,1 persen,’’ kata Hanibal kepada Radar Bogor, tadi malam.
Sebagai peraih suara terbanyak sementara, pasangan Rahman berharap tidak ada putaran kedua. Calon Bupati Rachmat Yasin yakin Rahman bisa langsung menang dalam satu putaran. “Saya yakin perolehan kami lebih dari 30 persen,” tegasnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Keyakinan itu diperkuat melihat hasil quick count dan real count yang dilakukan internal maupun eksternal tim sukses pasangan Rahman. Dari perhitungan tersebut, tim Rahman memperoleh 30,37 persen suara dengan jumlah suara yang masuk 516.807 suara. ”Kami sudah menerima 1,7 juta suara dengan persentase 30,37 persen,” ujar Sekretaris Tim Sukses Rahman Wawan Risdiawan.
Data yang dirilis Rahman juga tak berbeda jauh dengan data sementara versi KPU Kabupaten Bogor. Hingga pukul 01:00 WIB Selasa (26/8), KPU melansir Rahman unggul 31,38 persen. Menyusul Nu Sae 24,12 persen, HMD-N 17,89 persen, Djurus 14,63 persen dan Sae 11,97 persen. Jumlah suara yang masuk ke KPU sudah mencapai 564.531 suara atau 33,10 persen.
Keunggulan Rahman juga tampak dari data yang masuk ke Litbang Radar Bogor. Hingga pukul 02:00 Selasa (26/8) total suara yang masuk 1.653.398. Pasangan Rahman meraih suara 497.597 (30,10 persen). Menyusul Nu Sae 421.379 (25 persen), HMD-N 287.283 (17,38 persen), Djurus 237.884 (14,39 persen) dan Sae 209.255 (12,66 persen). (lengkapnya lihat grafis).
Dengan hasil tersebut, Wawan mengklaim pasangan Rahman sudah memenangi Pilkada. Artinya, kekhawatiran akan terjadi dua putaran tidak terjadi. Begitupun dengan Tim Media Center Rahman David Rizar Nugroho yang menyatakan jika pasangan Rahman yang menang. “Jika hasil KPUD berbeda, ini sudah terjadi kecurangan. Sebab, perhitungan yang kami lakukan sudah sesuai hasil di lapangan,” katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa perhitungan yang dilakukan KPU belum menjadi hasil resmi. Sebab, KPU belum mengumumkan hasil akhir perhitungan suara yang riil.
Mengawal hasil perhitungan yang dilakukan tim sukses Rahman, pihaknya akan menyebarkan seluruh simpatisan dan kadernya di tiap-tiap PPS. Tim sukses Rahman juga menemukan kecurangan yang terjadi di wilayah selatan dan barat. Kecurangan ini berupa upaya penjegalan terhadap perolehan suara Rahman dengan menyuap anggota PPK.
“Temuan ini terjadi ketika tim kita menemukan upaya itu kemarin (Minggu (24/8) malam) tepatnya setelah Magrib. Ini kita terus pantau. Jika upaya itu terbukti, kita selaku tim sukses Rahman akan menempuhnya ke jalur hukum,” terangnya.
Sementara itu, pasangan Nu Sae masih optimis suara Rahman akan turun. Sebaliknya suara mereka akan meningkat, walaupun tidak mengungguli suara pasangan nomor lima itu.
Berdasarkan laporan dari Tim Relawan Nu Sae (Tren) tingkat kecamatan, terdapat indikasi kuat terjadi dua putaran. Itu didasarkan pada hasil penghitungan yang masuk ke PPK.
Sebagai contoh di Kecamatan Jonggol yang semula Nu sae berada pada urutan kedua menjadi urutan pertama. Hal serupa terjadi di Kecamatan Parungpanjang. “Di sana suara Nu Sae terjadi penambahan yang cukup signifikan,” terang Humas Tim Sukses Pasangan Nu Sae Hidayat Royani tanpa menjelaskan berapa angka pastinya.
Masih berdasarkan pengamatan Tren, di Kecamatan Kemang suara Rahman justru turun hampir 200 suara. Mereka memperkirakan raihan suara Rahman hanya 28 persen dan Nu Sae berada pada kisaran 26 persen. “Kami yakin akan terjadi putaran kedua,” ujarnya.
Tim sukses Nu Sae hingga saat ini masih diliputi rasa optimis. Apalagi, jika terjadi putaran kedua. Pasangan ini yakin tiga pasangan lain akan merapat ke Nu Sae untuk memberikan dukungan. “Insya Allah pasangan HMD-N, Sae dan sebagian simpatisan Djurus akan bergabung dengan Nu Sae untuk bertarung di putaran kedua nanti,” kata Hidayat.
Jika melihat biaya putaran kedua yang besar, Hidayat menyayangkannya. “Tapi sudah menjadi konsekuensi dari proses demokrasi dan aturan yang ada. Jika tidak ada yang mendapatkan suara 30 persen maka harus ada pemilihan ulang,” katanya.
Keuntungan lain dengan adanya putaran kedua versi Nu Sae adalah bisa menekan golput di putaran pertama. “Golput yang tinggi di putaran pertama bisa ditekan dengan diadakannya lagi pemilihan ulang. Pada putaran kedua otomatis sosialisasi bisa lebih optimal karena sudah banyak dilakukan di putaran pertama,” beber ketua Komisi A DPRD Kabupaten Bogor ini.(ndi/dkw)
dikutip dari : Radar Bogor
by Admin
0 comments:
Post a Comment