Sebuah buku buah karya Ustadz Fauzan Al-Anshari yang mengupas tentang perjalanan hidup tiga mujahid, AMROZI, MUKHLAS dan IMAM SAMUDERA (AMI) serta perjuangan mereka hingga detik-detik akhir kehidupan ketiga mujahidin tersebut di hadapan regu tembak di balik bayang-bayang isu terorisme.
.
Wednesday, January 28, 2009
UNDANGAN BEDAH BUKU
Posted by Diah Arie Setiawati at 6:59 AM 0 comments
Sunday, January 25, 2009
Wednesday, January 21, 2009
Presiden RT 9 VS Presiden Amerika
Barack Husein Obama yg menjadi presiden Amerika,mendapat tanggung jawab yg berat sebagai presiden Amerika tapi fasilitas dan konpensasi yg diterimapun sesuai.....Istana Presiden..Gedung Putih....Mobil Kepresidenan...dan lain2.....
ini agak berbeda..dengan saudara jauhnya ..yg menjadi presiden RT 9 , tanggung jawab yg dipikul sama presiden RT 9 ini sama-sama beratnya dengan presiden Amerika, tapi Sebagai presiden RT 9 beliau tidak mendapat konpensasi ataupun fasilitas apa2...semuanya hanya demi sosial...
Tapi walau begitu pelantikan Presiden RT 9 yg akan dilaksanakan akhir bulan ini dipastikan akan tidak kalah meriahnya dengan saudara jauhnya di Amerika sana. Marilah seluruh warga RT 9 untuk menyaksikan langsung prosesi pelantikan Presiden RT 9 dan sekaligus pengumuman susunan Kabinet yg baru....
by ich
Posted by RT 9 VNI 3 at 12:06 PM 1 comments
Monday, January 19, 2009
Tulisan berikut, dikutip dari Islamonline, bukan bertujuan untuk membuat ”mual” perut pembacanya tapi untuk berbagi atas apa yang dirasakan dan dialami oleh saudara-saudara kita di Palestina karena kedzaliman para terlaknat Zionis Israel serta sekutu-sekutunya. Semoga setelah membacanya, dari hati yang terdalam, kita tergerak untuk membantu para saudara kita di Palestina, apakah itu melalui jihad harta atau doa.[diah a]
Kamis, 15 Januari 2009 pukul 07:27:00
Kisah Sedih dari Palestina
''Oh, Tuhan! Saya tidak pernah melihat pemandangan mengerikan seperti ini,'' kata Abu Aukal, sambil menangis tersedu.
Abu Aukal adalah seorang dokter. Bertugas di bagian gawat darurat, dia telah terbiasa menangani korban terluka maupun tewas akibat agresi Israel di Jalur Gaza, dalam berbagai kondisi. Tapi, tidak untuk yang satu ini. Dia hampir tak mempercayai apa yang dilihatnya.
Beberapa hari lalu, di kamp pengungsi Jabaliya, yang terletak di bagian utara Gaza City, tak jauh dari pintu perbatasan Erez, seorang bocah perempuan, Shahd (4 tahun), sedang bermain di halaman belakang rumahnya. Tiba-tiba, tentara Zionis Israel menyerang dan menembak membabi-buta. Bocah gemuk yang lucu itu bersimbah darah.
Melihat anaknya tergeletak di lantai dengan kondisi mengenaskan, kedua orang tuanya buru-buru mengulurkan tangan hendak meraihnya. Tapi, serdadu Israel mengusirnya dengan hujan peluru. Kedua orang tua itu pun meninggalkan tempat itu, sementara anaknya masih tertidur di sana: entah sedang sekarat, entah sudah tewas.
Rupanya tentara Israel yang selalu membawa anjing pelacak saat melakukan serangan darat ke Jalur Gaza, memang punya maksud tertentu dengan tindakannya itu. Jenazah Shahd sengaja dibiarkan tergeletak di halaman terbuka itu untuk (maaf) dijadikan santapan anjing.''Anjing-anjing itu meninggalkan satu bagian utuh tubuh bayi malang itu,'' kata Abu Aukal, dengan air mata berderai, saat menuturkan cerita tragis itu, seperti dikutip islamonline, kemarin.''Kami melihat pemandangan memilukan selama 18 hari terakhir (agresi Israel). Kami mengangkat mayat anak-anak yang tercabik atau terbakar. Tapi, tak ada yang seperti ini,'' kata Abu Aukal.
Berhari-hari saudara Shahd, Matar, dan sepupunya, Muhammad, mencoba meraih tubuh gadis itu, tapi sia-sia. Lagi-lagi, tentara pendudukan Israel menggunakan bahasa tembakan untuk mengusir kedua bocah itu. Tapi, melihat tubuh Shahd yang terus dicabik anjing dari hari ke hari, Matar dan Muhammad tak tahan. Pada hari kelima, keduanya nekat mendekati tubuh Shahd yang masih tersisa untuk membawanya pulang. Belum lagi keduanya meraih tubuh Shahd, tentara Israel menghujani dengan tembakan. Keduanya tewas.Omran Zayda, tetangga Shahd, menilai tentara Israel sangat mengetahui apa yang mereka lakukan. ''Mereka (tentara Israel--Red) menghalau dan mencegah keluarga yang ingin mengambil mayat (Shahd), karena mengetahui anjing-anjing mereka akan memakannya,'' katanya.
Apa yang terjadi pada Shahd, kata Zayda, tak bisa digambarkan dengan kata-kata, tidak pula rekayasa kamera. ''Anda tidak akan pernah membayangkan apa yang telah dilakukan anjing-anjing itu kepada tubuh anak tak berdosa itu,'' kata pria ini sambil menahan air matanya.
Zayda menambahkan, ''Mereka bukan hanya membunuh anak-anak kami. Mereka juga melakukan tindakan yang sangat keji dan tak berperikemanusiaan.''
Sejumlah orang Palestina meyakini apa yang terjadi pada Shahd bukanlah satu-satunya kasus mengerikan yang dilakukan tentara Israel kepada warga Palestina di Gaza.
Sebelumnya, menimpa keluarga Abu Rabu yang sedang mencoba menguburkan tiga anggota keluarganya yang tewas, ketika tentara Israel secara tiba-tiba mencegah acara penguburan itu dengan berondongan peluru. Saat keluarga yang sedang berduka itu menjauh, tentara Israel melepaskan anjing-anjing pelacaknya ke arah tubuh-tubuh itu.
Peristiwa ini juga terjadi di Jabaliya.''Apa yang terjadi ini sangat mengerikan dan tak terbayangkan,'' kata Saad Abu Rabu, salah satu anggota keluarga itu. ''Anak-anak kami tewas di depan mata kami, tapi kami bahkan dicegah untuk menguburkan mereka. Orang-orang Israel melepaskan anjing-anjing ke arah tubuh-tubuh mereka, seakan yang mereka lakukan belum cukup,'' katanya sambil menangis.
Masih di Jabaliya, harian terkemuka Israel, Haaretz, melaporkan seorang dokter Palestina, dr Issa Salah (28), dibunuh tentara Israel, Senin (12/1), ketika sedang menolong korban serangan Israel. Menurut Mizan--sebuah organisasi kemanusiaan di Gaza--saat itu Issa dan timnya memasuki gedung yang diserang misil Israel.Issa dan timnya masuk ke gedung itu sambil meminta yang selamat untuk meninggalkan gedung, sementara tim medis itu mencari mereka yang menjadi korban. Tapi, beberapa menit kemudian, sebuah helikopter kembali menembakkan misilnya ke gedung itu. Issa pun tewas. Serangan itu juga menewaskan sejumlah wanita dan anak-anak.Tewasnya dr Issa membuat jumlah petugas medis yang dibunuh selama agresi Israel di Jalur Gaza menjadi tujuh orang. Selain itu, tiga rumah sakit dan empat klinik kesehatan juga dihancurkan oleh mesin-mesin perang Zionis.
Peristiwa kelam yang terjadi di Gaza memang memilukan. Tak ada lagi sejengkal pun tempat yang aman untuk berlindung dari kebuasan mesin-mesin perang Israel. Bahkan, Israel pun seolah tak lagi mempunyai hati untuk sekadar memberi perlakuan yang baik kepada orang-orang yang telah dibunuhnya.
Apa yang terjadi di Gaza, menurut pejabat senior United Nation Relief and Work Agency, John Ging, merupakan ''tes bagi kemanusiaan kita.''
Posted by Diah Arie Setiawati at 1:02 PM 0 comments
Wednesday, January 14, 2009
Curahan hati seorang anak yang lahir, tumbuh dan berkembang di zaman ini, sebuah era yang dipenuhi dengan berbagai kemaksiatan serta kemunafikan, yang ditujukan bagi para ayah dan calon ayah. Insyaallah bisa bermanfaat….
Sebuah Resensi dari buku yang berjudul : Ya Abatii
Karya: Abu Hamzah 'Abdullathif Bin Hajis al-Ghamidy
Di Mana Engkau wahai Ayahku…?
Wahai Ayah…,
dengarkanlah suara hati dan dukaku ini. Ayah…, sejatinya kaulah penyebabnya. Di manakah engkau? Rumah yang engkau bina memanggilmu. Anak yang kau lalaikan mencarimu, dia ingin dekat denganmu. Pekerjaan…perusahaan…deadline…teman-temanmu…? Semua itu adalah musuh bebuyutanku, karena mereka telah merampasmu dari sisiku, menjauhkanmu dariku. Meski aku tahu bahwa engkau tidak bermaksud melakukannya, semua itu kau lakukan untuk aku dan saudara-saudaraku.
Tapi wahai ayahku, "Sesungguhnya Tuhanmu mempunyai hak atas kamu yang harus kamu penuhi, jiwamu mempunyai hak atas kamu yang harus kamu penuhi, keluargamu mempunyai hak atas kamu yang harus kamu penuhi, dan anakmu juga mempunyai hak atas kamu yang harus kamu penuhi. Maka dari itu,berikanlah hak kepada setiap orang yang berhak menerimanya." "Cukuplah bagi seseorang untuk mendapatkan dosa bahwa ia telahmenyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya."
Ayahku…,
kuingin rebahkan kepalaku di atas pangkuanmu, lalu aku utarakan kegundahan dan keluh kesahku kepadamu. Ingin aku tempelkan wajahku di atas telapak tanganmu, dan kuucapkan padamu kata cinta, kerinduan dan kesedihanku.
Kuingin tanganmu elus kepalaku, membimbingku, dan mendidikku. Kuingin engkau selalu ada di sisiku.
Tapi, dimanakah engkau wahai ayahku….?!!!
Diriku bukanlah yatim yang ditinggal mati orangtuanya. Tapi, yatim karena ditinggal orangtuanya yang selalu sibuk di luar rumah.
Ayahku, aku ucapkan terima kasih atas semua yang engkau curahkan, demi aku dan kebahagiaanku.
Engkau telah memberiku sebaik-baik pemberian, makanan, minuman pakaian dan kendaraan.
Engkau telah menempatkan aku di tempat yang paling aman nan indah.
Engkau telah memberikan ketenangan dan kesejahteraan sesuai kemampuanmu.
Tapi wahai ayahku, engkau telah melupakan dan melewatkan kebutuhan dan tuntutanku yang paling penting. Itulah tuntutan-tuntutan jiwa, hati, iman, dan segala hal yang akanmenuntunku dalam ketaqwaan.
Apakah engkau telah memenuhinya, sebagaimana engkau telah memenuhi hak-hak atas tubuhmu, pekerjaanmu, teman-temanmu itu?!
Wahai pelayan jasad,
seberapa banyak engkau membuatnya tenang. Kau ikuti nafsumu yang membuatmu merugi. Perhatikan jiwamu dan penuhi tuntutannya Karena manusia hidup sebab jiwanya, bukan jasadnya.
Wahai Ayahku,
aku ingin engkau pegang tanganku dan engkau ajak akumenghadiri majlis ilmu yang bisa menambah pengetahuan dan amal ibadahku…
Kapan engkau akan datang padaku sambil membawa kaset ceramah Islami yang bisa mengisi waktuku dan memperluas wawasanku?!
Kapan engkau akan berikan padaku buku-buku agama, engkau membimbingku dan terangi jalanku pada masa sekarang yang sarat dengan kegelapan, diliputi kepekatan maksiat dan syahwat?!
Kapan engkau akan rapatkan kakimu pada kakiku, pundakmu padapundakku, untuk menunaikan shalat berjamaah dalam rangka melaksanakan perintah Allah,
"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikanshalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa." (QS. Thaha: 132).
"Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkanuntuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang." (QS. An-Nur: 36).
Dan dalam rangka menunaikan Sunnah Rasulullah Saw., "Perintahkanlah shalat kepada anak ketika ia menginjak umur tujuhtahun, dan ketika ia menginjak umur sepuluh tahun, pukullah dia (jika tidak mau) melaksanakan shalat!"
Kapan engkau akan ajari aku untuk membaca dan menghafal Al-Qur'an?!
Kapan engkau mengajariku sunnah Nabi-Nya?!
Kapan juga engkau akan memberiku pemahaman dan teladan dalam agama?!
Para pemuda tumbuh berkembang di sisi kami sebagaimana kebiasaan ayahnya
Seorang pemuda tidak berbuat baik karena dugaan
Tapi ia berbuat baik atas dasar pengaruh kerabat-kerabatnya
Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah bertanya kepada setiap pemimpin atas apa yangdipimpinnya, apakah ia dijaga atau disia-siakannya, sehingga seorang laki-laki ditanya tentang keluarganya."
Wahai ayahku…,
pernahkan engkau melihat seorang anak kecil yang terseret gelombang ombak laut tatkala ia dalam keadaan angkuh?! Atau setangkai bunga yang baru mekar kemudian diterjang badai yang dahsyat?!
Atau engkau pernah melihat seekor anak burung yang lemah dan patah sayapnya, yang menjadi santapan binatang buas yang rakus?!
Ayahku, aku lebih lemah daripada semua itu.
Gelora fitnah, syahwat, dan kegamangan selalu menyapaku setiap siang dan malam.
Mata tidak melihat kecuali kepada hal yang menariknya.
Telinga tidak mendengar kecuali kepada hal yang mengindahkannya.
Organ-organ tubuh tidak cenderung kecuali kepada hal yang memikatnya.Hati tidak merasa kecuali kepada hal yang merusaknya.
Akal tidak mengerti kecuali kepada hal yang menyesatkannya.
Wahai Ayahku…,
dunia yang sarat dengan maksiat telah menyambutku, iamengelilingiku dengan pagar dosa.
Angin syahwat telah berhembus, lalu menumbuhkan perbuatan maksiat kepada Allah.
Tidak ada saluran informasi yang aku temui kecuali membuat kerusakan,dan dihiasi dengan perbuatan dosa, yang akan menimbulkan bencana dan fitnah.
Wahai Ayahku…, mengapa engkau membiarkanku tenggelam dalam lautan syahwat, dan engkau tidak memberiku tali penyelamat, lalu engkau ingin agar aku menjadi seorang raja yang suci?! Mustahil…mustahil…!!!
Wahai Ayahku…aku tidak ingin melawanmu pada hari Kiamat, "(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih." (QS. Asy-Syu'araa': 88).
Lalu aku akan disisimu pada hari Kiamat, hari penyesalan, dan akuberkata, "Ya Tuhanku, mintalah kepada ayahku pertanggungjawaban atas kezalimanku."
"Ya Allah, sungguh ia melihatku telah melakukan perbuatan dosa, tapiia tidak melarangku."
"Ya Allah, sungguh dia telah melihatku berpaling dari kebaikan, tapi ia tidak memberiku peringatan."
"Ya Allah, dia telah memfasilitasiku dengan hal-hal yang menyebabkan aku berbuat dosa, menghiasiku dengan kesalahan, dan melemparkan aku dalam api syahwat.
Telah hancur lebur imanku dan terbakar amalku, padahal Rasulullah Saw. pernah bersabda "Perumpamaan orang yang menolong kaumnya dalam kebatilan, bagaikan seekor onta yang mengenakan pakaian dan ia menyewa orang agar menariknya."
Wahai Ayahku…, sungguh aku adalah amanat bagimu, engkau akan dimintai pertanggungjawaban tentang aku kelak di hadapan Tuhanku dan Tuhanmu,
Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan setiap dari kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya, maka imam adalah pemimpin dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Laki-laki adalah pemimpin keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya, wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Pembantu adalah pemimpin di rumah majikannya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yangdipimpinnya. Laki-laki adalah pemimpin dalam menjaga harta ayahnya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Maka, setiap dari kalian adalah pemimpin dan setiap dari kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya."
Ayahku, sibukkanlah aku dengan ketaatan kepada Allah agar aku tidak menyibukkan diriku dengan berbuat maksiat kepada-Nya.
Manfaatkanlah aku dalam hal-hal yang diridhai Allah agar aku tidak terjerumus dalam hal-hal yang Dia benci.
Manfaatkanlah aku dalam hal-hal yang mendekatkan diri kepada Allah agar aku tidak melakukan perbuatan yang Dia murkai. "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahrim: 6).
Ayahku,
berilah aku contoh baik agar aku berbakti kepadamu.
Janganlah mendzalimiku agar aku tidak mendurhakaimu.
Sebesar apapun amalmu, maka sebesar itu pula engkau menerima balasan.
Apa yang engkau tanam hari ini akan engkau tunai esok hari, danbarangsiapa ingin selamat, hendaklah ia melakukan hal-hal yang mengantarkannya pada keselamatan.
Engkau ingin selamat tapi engkau tidak berjalan di tempatnya
Sungguh kapal laut tidak akan berjalan di atas daratan.
Wahai ayahku…,
sungguh aku hidup dalam kebingungan dan pertentangan yang aneh.
Karena, engkau memerintahkan aku pada hal-hal yang engkau sendiritidak melakukannya, dan engkau larang aku dari hal-hal yang engkau sendiri melakukannya?!
Engkau ingin aku mengikuti ucapan atau perbuatanmu, sementara jarak antara keduanya bagaikan jauhnya Timur dan Barat?!
Engkau perintahkan aku jujur dan engkau anjurkan aku agarmelakukannya, dan engkau peringatkan aku dari perbuatan dusta serta melarangku agar tidak melakukannya!!!
Sementara, seringkali aku melihatmu melakukan apa yang engkau larang dan engkau peringatkan!!!
Ingatkah engkau wahai ayahku, tatkala ada seorang tamu mengetuk pintu dan mencarimu, lalu kau perintahkan aku agar berkata padanya: "Ayahku tidak ada".
Engkau biasakan lisanku membohongi mataku.
Engkau biasakan bibirku membicarakan hal-hal yang tidak diinginkan oleh hatiku dan dibenci oleh Tuhanku.
Engkau perintahkan aku agar memakan yang halal dan menjauhi yang haram, dan engkau menyampaikan kepadaku sabda Nabi saw., "Setiap tubuh yang tumbuh dari ( makanan / minuman) yang haram, maka api Neraka lebih berhak baginya."
Yang mengherankan wahai ayahku…, engkau malah menyuruhku untuk membelikan rokok untukmu
Engkau ingin aku belajar dan bicara sepertimu pada pagi hari, tapisore harinya aku melihatmu melakukan perbuatan yang bertentangandengan semua itu..!!
Lantas, apa yang mesti aku ikuti?!
Perintahmu atau perbuatanmu?! perkataanmu atau tindakanmu?! Ucapanmu atau sifatmu?!
Ayahku…,
perkenankan aku membisikkan ke telingamu firman Tuhanku danTuhanmu, "Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan." (QS. Ash-Shaff: 2, 3).
Kau berikan resep obat pada pasienmu agar sehatTapi engkau sendiri sakit.
Mulailah dengan dirimu, laranglah ia dari perbuatan sesatJika ia mampu mencegahnya, maka engkau seorang bijak.
Di sana nasehatmu diterima Ilmumu diikuti dan menjadikan pengajaran yang manfaat.
Ayahku…,
tidakkah kau ingat pada sebagian orang yang pernah digambarkan Rasulullah saw. dalam sabdanya mengenai kondisi mereka kelak pada kiamat "Seseorang didatangkan pada hari Kiamat, lalu ia dilempar ke dalam Neraka, lalu usus lambungnya terhunus, dalam kondisi seperti itu ia berputar-putar bagai seekor keledai mengitari kincir. Kemudian para penghuni Neraka berkumpul dan berkata padanya: "Hai fulan, apa yang terjadi padamu?" Bukankah engkau pernah memerintah pada kebaikan danmencegah dari kemungkaran?! Maka ia menjawab: "Aku pernahmemerintahkan kalian pada kebaikan, tapi aku tidak melakukannya. Dan aku juga pernah melarang kalian dari perbuatan jelek, tapi aku melakukannya."
Aku berlindung kepada Allah –wahai ayah tercinta- semoga engkau tidak termasuk dari mereka, dan kondisimu tidak seperti kondisi mereka.
[14 jan 2009, diah a]
Posted by Diah Arie Setiawati at 2:32 PM 0 comments
Tuesday, January 13, 2009
Arti Sebuah Keluarga
Dikisahkan disebuah kota yang ramai, hiduplah sepasang suami istri bersama anak-anaknya yang masih kecil. Mereka hidup bahagia dengan melewati hari-hari dengan sederhana. Dengan bekal sebagai seorang pedagang manisan, sang suami giat mencari uang demi anak dan istri tercinta.
Tak terasa waktu demi waktu telah berlalu, dan anak-anaknya pun telah kian dewasa. Si sulung yang telah menamatkan pendidikan tingginya, telah berhasil mendapatkan kerjaan yang layak. Dengan giat setiap hari dia bekerja, dan dia pun berhasil mendapatkan posisi yang baik di perusahaan, karena ketekunannya.
Tanpa disadari, waktu dan kehidupan si sulung lama kelamaan hanya dicurahkannya pada kantor dan temen-temen sekerjanya. Dia pun mulai kehilangan waktu untuk sekedar berbicara dan berbagi dengan keluarganya. Setiap pagi jam 6 pagi dengan cepat dia berangkat kerja, dan sampai jam 12 malem baru lah dia menginjakkan kakinya didepan pintu rumahnya, hanya sekedar untuk beristirahat, demikian seterusnya.
Orang tua dan adik-adiknya hanya bisa mendukungnya tanpa pernah mengeluh sedikit pun, walaupun terkadang mereka juga merindukan untuk dapat berkumpul bersama si sulung barang sejenak, sekedar untuk berbagi cerita.
Pada suatu pagi sang ayah yang telah lama menderita penyakit gula, mendadak pingsan dan dalam keadaan kritis. Sang istri yang begitu panik segera melarikannya kerumah sakit untuk dirawat. Anak-anaknya yang lain pun segera menjenguk ayahnya yang kritis dirumah sakit, hanya si sulung yang tidak tampak.
Adik-adiknya berusaha menghubunginya sang kakak dikantornya, namun sang kakak hanya mengatakan akan segera menjenguk setelah pekerjaannya selesai dikantor.
Semakin malam masa kritis sang ayah pun tidak membaik, dan akhirnya sang ayah pun meninggal dunia. Sang istri dan anak-anaknya pun bersedih, namun si sulung pun tidak tampak diantara mereka. Dan tak lama dari waktu sang ayah meninggal baru lah si sulung menjenguk ayahnya, namun dia telah terlambat, karena sang ayah telah meninggalkannya untuk selamanya.
Hanya penyesalan lah yang menyelimuti perasaan si sulung, karena kesibukkannya dikantor mengalahkan arti sebuah keluarga dalam hatinya.
~ Pepatah Tiongkok lama mengatakan keluarga adalah mutiara. Begitu berharganya nilai sebuah keluarga sehingga dia disamakan dengan mutiara. Karena dari sebuah keluargalah kita lahir, tumbuh dan dewasa. Sehingga begitu dalam makna keluarga yang harus kita patrikan didalam hati kita kelak dan selamanya. Kadangkala kita dengan alasan kerja mengabaikan keluarga kita, suami, istri, orang tua ataupun anak-anak kita. Namun kita lupa bahwa sesungguh kebahagiaan sejati bukan hanya diukur dari materi namun dari kehangatan sejati yang kita peroleh dari saling berbagi dalam kebersamaan sebuah keluarga. Kita boleh bersosialisasi dengan orang diluar keluarga kita namun alangkah bijaknya jika kita juga bisa meluangkan sedikit waktu kita yang berharga untuk memberikan curah kasih pada keluarga kita~
www.successandwisdom.blogspot.com
Posted by RT 9 VNI 3 at 7:30 PM 0 comments
Monday, January 12, 2009
SURABAYA DULU, GAZA SEKARANG
SURABAYA DULU, GAZA SEKARANG
Surabaya, 1945
Langit gelap…Bukan oleh awan yang hendak menurunkan hujan. Angkasa dipenuhi pesawat sekutu yang bergemuruh. Di dalamnya, para serdadu masih menyisakan keangkuhan. Mereka baru saja menghancurkan pasukan Jepang di Front Pasifik. Dari langit, mereka menebar ancaman: "menyerah, atau hancur".
Beberapa pekan sebelumnya, pengibaran bendera Belanda memicu amarah para perindu kemerdekaan. Seorang pejuang mencabik warna biru dari bendera Belanda di atas Hotel Oranje (sekarang Hotel Majapahit) di daerah Jl. Tunjungan, menggemakan pesan bahwa negeri ini tak rela kembali dijajah. Tentara sekutu menjawab dengan salakan senapan, bersembunyi di balik alasan "memulihkan perdamaian dan ketertiban". Jiwa-jiwa merdeka itu berontak. Brigadier Jenderal Mallaby, pimpinan tentara Inggris di Surabaya, terbunuh. Sekutu murka, rakyat gelisah.
Surabaya telah lama dikenal sebagai salah satu pusat perlawanan. Laskar-laskar dari berbagai pesantren dan daerah banyak yang menjadikan kota ini sebagai markas. Di kota ini pulalah, Cokroaminoto dan Soekarno muda mendiskusikan cita-cita kemerdekaan. Suara dari lelaki kurus itu menghapus semua keraguan. "Saudara-saudara rakyat Surabaya Bersiaplah! Keadaan genting. Tetapi saya peringatkan sekali lagi. Jangan mulai menembak. Baru kalau kita ditembak, maka kita akan ganti menyerang mereka. Kita tunjukkan bahwa kita adalah orang yang benar-benar ingin merdeka. Dan untuk kita saudara-saudara, lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita Tetap Merdeka atau Mati. Dan kita yakin, Saudara-saudara akhirnya, pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita. Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar. Percayalah Saudara-saudara! Tuhan akan melindungi kita sekalian. Allahu Akbar ! Allahu Akbar ! Allahu Akbar ! Merdeka !"
Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya itu akan terus dikenang sebagai tonggak kemerdekaan Indonesia. Semua yang mengaku mencintai negeri ini tidak layak untuk menjadikan peristiwa itu berdebu di pojokan sejarah.
Kota padat berpenduduk sekitar 1,5 juta orang –mayoritas pengungsi akibat pengusiran biadab Israel sejak tahun 1948, 1967, dan ekspansi ilegal pemukiman yahudi yang tak pernah menghormati perjanjian yang dibuatnya sendiri- itu mencekam. Sejak 27 Desember 2008, pesawat-pesawat Israel yang dilengkapi dengan bom-bom terbaru kiriman Washington membombardir kota ini. Ehud Barak, Menteri Pertahanan Israel, menyatakan bahwa operasi berjudul "Cast Lead" ini akan memakan waktu lama. Hingga hari ini, 750 orang telah meninggal dunia dan ribuan luka-luka. Tidak ada jurnalis diizinkan masuk. Bantuan medis pun kesulitan.
Demonstrasi bergolak dari Jakarta sampai Eropa. Dari Jordania hingga Amerika. Posko bantuan dibuka di mana-mana, meskipun masih sangat kurang dibandingkan kebutuhan penduduk Gaza. Hati saya sakit saat ada yang berkata: "Ngapain kita ngurusin Palestina, wong negeri kita saja masih amburadul". Semoga kita tidak melupakan sejarah bahwa Al-Hajj Amin Al Husaini, Mufti Palestina, adalah orang pertama yang menyiarkan kemerdekaan Indonesia di radio internasional.
Alasan yang sepintas terlihat nasionalis ini adalah pengkhianatan kejam pada nasionalisme Indonesia itu sendiri. Preambule Undang-undang Dasar 1945 mendeklarasikan dengan jelas perlawanan pada segala bentuk penjajahan. Soekarno dan Hatta berkali-kali menandaskan bahwa nasionalisme Indonesia tumbuh di taman kemanusiaan. "Jangan pikirkan hal lain kecuali Indonesia" adalah logika yang menghina keindonesiaan.
Hati saya lebih sakit lagi saat ada yang mengatakan "Itu kan salah HAMAS sendiri yang tidak mau damai dan menembakkan roket! Media di Indonesia terlalu berpihak pada Palestina, nih…gak berimbang!"Lalu, yang berimbang itu seperti apa? Seperti media massa Barat yang lebih menyalahkan HAMAS, menyiarkan propaganda Israel bahwa serangan ini adalah respon dari tindakan HAMAS menyerang Israel, menyalahkan sikap HAMAS yang memutus gencatan senjata? Sepertinya kita harus menelaah peringatan Finkelstein, seorang ilmuwan Yahudi, dalam bukunya Beyond Chutzpah: On the Misuse of Anti-Semitism and Abuse of History dan Image and Reality of Israel-Palestinian Conflict. Sejarah telah dibajak untuk tidak pernah mengkritisi Israel dan media massa pun tidak bebas dari pembajakan ini. Bahkan, menurut saya, media di Indonesia masih terlalu berpihak pada Israel. Tidak ada yang menyebutkan fakta bahwa pemutusan gencatan bersenjata oleh HAMAS itu didahului oleh surat protes gerakan perlawanan itu atas terbunuhnya 4 orang petani di Gaza oleh tentara Israel. Tidak ada yang mengingatkan bahwa Israel terus melanggar perjanjian damai yang disepakatinya sendiri dengan membiarkan pemukiman ilegal terus tumbuh. Kita juga tak boleh lupa dengan tembok pemisah apartheid Israel yang memutus akses rakyat Palestina pada kebutuhan vital kehidupan. Belum lagi blokade Gaza yang lebih kejam dari Blokade Berlin pada masa Perang Dingin.
"Itu kan salah HAMAS sendiri yang tidak mau damai…"Sampaikan pernyataan itu pada Bung Tomo dan para pendiri negeri ini. Alhamdulillah, para pendiri negeri ini menolak iming-iming perdamaian palsu di bawah ketiak Ratu Belanda. Soekarno bahkan menantang: "Ini dadaku, mana dadamu!" Kalau kita menggunakan logika yang sama, berarti kita mendukung Agresi Militer Belanda pada tahun 1948. "Itu kan salah para pejuang kemerdekaan Indonesia yang tidak mau damai!"
Tidak banyak yang mengingatkan bahwa Israel berdiri dengan berkubang darah pembersihan etnis yang menghalalkan pembantaian dan pengusiran terhadap penduduk asli Palestina (Ilan Pappe: The Ethnic Cleansing of Palestine). Komunitas Yahudi yang hidup dalam perdamaian di bawah Khilafah Utsmaniyah tiba-tiba dikejutkan oleh kedatangan saudara-saudara mereka yang mengungsi dari kebiadaban Eropa dan membawa ide rasis radikal untuk mendirikan Israel (Amy Dockser Marcus, Jerusalem 1913). Bayangkan, komunitas Yahudi saat itu yang sekecil komunitas muslim di Swedia saat ini tiba-tiba menuntut Negara sendiri dengan luas wilayah yang melebihi luas wilayah penduduk aslinya. Kalau muslim di Swedia tiba-tiba menuntut mendirikan Negara Islam, mereka pasti segera dicokok dan dilabeli teroris.
Memori pembantaian ini dihapus dari sejarah dunia dan dari kesadaran rakyat Israel. Pada saat yang bersamaan, kenangan pahit ini terus hidup di antara rakyat Palestina. Maka, sangat sulit bagi orang Palestina untuk menerima perdamaian yang tidak pernah berpihak pada mereka, lha wong keberadaan Israel saja tidak legal! Wajar jika popularitas HAMAS semakin lama justru semakin meningkat..
Indonesia saat itu tegas tidak mengakui Israel karena melihat fakta ini. Sayang, kini banyak yang sudah lupa. Banyak yang terjebak dalam narasi fiktif "Israel yang cinta damai terancam keberadaannya oleh HAMAS yang ekstrimis yang tidak mau damai". Kalaupun kita harus menerima fakta bahwa berdasarkan hukum rimba Israel itu eksis, tidak berarti bahwa kita berhak menyalahkan mereka yang menghendaki perdamaian sejati yang lahir dari kemerdekaan. Saya mendukung proses perdamaian, tapi harus dengan dialog yang adil dan terbuka yang melibatkan HAMAS sebagai kekuatan riil di Timur Tengah. Tidak sekedar perjanjian sepihak yang dibuat AS dan Israel lalu dipaksakan pada Palestina.
Kemanusiaan. Keindonesiaan. Keislaman. Ketiganya memaksa saya berpihak pada yang lemah dan tertindas.
"If you stand for nothing, you will fall for anything"
[12 Jan 2009, diah a]
Posted by Diah Arie Setiawati at 9:44 PM 0 comments
“Laskar pelangi THE PHENOMENON”
Setelah membaca buku ini dan menyadari akibatnya yang luar biasa tersebut, membuat saya menjadi tercenung, betapa negeri ini memang benar-benar sedang kehilangan figur teladan yang sudah kronis, mengapa begitu ? karena di dalam buku ini yang menjadi tokoh sentral pembahasan adalah mengenai kepiawaian seorang guru yang berada nun jauh di pelosok pulau Belitong dan hanya bermodalkan ijazah sulam menyulam, tetapi inspirasi yang terlahir darinya begitu dahsyat, benar-benar membuat dada sesak dan mata berkaca-kaca saat membaca secara detail hal-hal mulia yang diusung guru desa ini.
Sang guru tersebut, bu Muslimah Hafsari, biasa sehari-hari dipanggil bu Mus adalah seorang tokoh lokal dengan karakter yang kuat sehingga pantas saja bila ia dijadikan alternatif figur teladan, oleh karena kiprahnya sebagai guru yang melakukan pengabdian dengan sepenuh hati dan tulus, tanpa pamrih.
Pendidikan sederhana ala bu Mus yang penuh cinta kasih, kesabaran dan kreatif dengan berpijak pada prinsip yang tidak menyeragamkan kecerdasan anak dan tidak pula diskriminatif, karena menurutnya, setiap anak memiliki kecerdasannya sendiri-sendiri, telah melahirkan orang-orang cerdas dengan kemampuannya masing-masing namun juga tetap menjaga hal-hal normatif yang telah diajarkannya dulu. Dan ternyata, metode pengajaran bu Mus tersebut tanpa disadarinya sejalan dengan konsep multiple intelligencesnya Howard Gardner yang baru akan lahir setelah sekian belas tahun kemudian.
Metode pengajaran tersebut secara nyata diterapkan langsung terhadap murid-muridnya, baik pada Lintang sang bintang, pada Ikal, Kucai, Mahar, A Kiong, dan yang lainnya dengan perlakuan yang berbeda-beda namun proposional terhadap kemampuan masing-masing anak, bahkan Husen yang terbelakang, ia hanya menargetkan, lebih kepada kualitas ahklaknya, menurutnya “kalaupun kualitas ilmunya tak membaik, paling tidak, kualitas akhlaknya, tindak tanduknya, dan tutur katanya bisa terus diperbaiki”. Dan bahkan pandangannya tentang anak nakalpun, ia malah menganggapnya sebagai tantangan, “anak yang nakal adalah tantangan yang bisa membuat berkah gaji kita” , “guru harus bijaksana membina semua siswa, tidak membedakan anak pintar dan anak nakal” ujarnya, benar-benar jawaban yang luar biasa untuk ukuran jaman yang saat ini lebih banyak menuntut komersialisme.
Selain membahas tentang bu Mus, buku ini juga membahas tentang faktor pemicu ledakan buku laskar pelangi tersebut, tentang awal obsesi Andrea membuat buku khusus untuk bu Mus, tentang sejumlah orang yang mengekspresikan langsung hal-hal yang terinspirasi dari buku Laskar Pelangi tersebut, serta membahas pula tentang royalti yang konon sudah mencapai milyaran rupiah, sementara itu, tarif Andrea dari bulan ke bulan selama tahun 2008 inipun mengalami peningkatan yang signifikan, dan khabarnya, sebagai pembicara sastra, baru ia seorang yang memasang tarif hingga 50 jutaan rupiah, sungguh tarif yang sangat fantastis untuk ukuran seorang sastrawan natural, terkesan sangat matre ya bung Andrea ini….!? kalau saja anda membaca buku ini, pasti andapun akan setuju dengan alasannya, untuk itu, beli dan baca buku ini dengan segera ya………..
Harapan kita semua, semoga fenomena ini tidak hanya sesaat, akan tetapi semangat laskar pelangi yang dipandu oleh bu Mus dan mampu mewariskan fighting spirit yang meledak-ledak sehingga menginspirasi jutaan orang dari pelbagai kalangan tersebut berkesinambungan terus, serta benar-benar dapat diwujudkan secara nyata oleh kita semua.
Bila saja saat ini kita memiliki banyak guru dengan kualitas sekaliber bu Mus,Subhaanallah……pastilah generasi mendatang merupakan generasi yang mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa ini menjadi lebih baik di mata dunia, baik dari sisi empiris maupun normatif, semoga…..Amin.
Suzy – VNI 3 KN 9/18
Posted by RT 9 VNI 3 at 3:23 PM 0 comments
Labels: resensi buku
Thursday, January 8, 2009
Ngapain Sih Mendukung Palestina
"Perumpamaan kaum muslimin yang saling kasih mengasihi dan cinta
mencintai antara satu sama lain ibarat satu tubuh. Jika salah satu
anggota berasa sakit maka seluruh tubuh akan turut berasa sakit dan
tidak dapat tidur." (HR Bukhari)
Kalau ada ribut-ribut di negara- negara Arab, misalnya di Mesir, Palestina, atau Suriah, kita sering bertanya apa signifikansi dukungan terhadap Negara tersebut. Misalnya baru-baru ini ketika Palestina diserang. Ngapain sih mendukung Palestina?
Pertanyaan tersebut diatas sering kita dengar, terutama karena kita bukan orang Palestina, bukan bangsa Arab dan keadaan rakyat sendiri sedang susah, dan juga karena entah mendukung atau tidak, sepertinya tidak berpengaruh pada kegiatan kita sehari-hari.
Padahal, untuk yang belum mengetahui.. kita sebagai orang Indonesia malah berhutang dukungan untuk Palestina. Sukarno-Hatta boleh saja memproklamasikan kemerdekaan RI de facto pada 17 Agustus 1945, tetapi perlu diingat bahwa untuk berdiri (de jure) sebagai negara yang berdaulat, Indonesia membutuhkan pengakuan dari bangsa-bangsa lain. Pada poin ini kita tertolong dengan adanya pengakuan dari tokoh tokoh Timur Tengah, sehingga Negara Indonesia bisa berdaulat.
Gong dukungan untuk kemerdekaan Indonesia ini dimulai dari Palestina dan Mesir, seperti dikutip dari buku "Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri" yang ditulis oleh Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia, M. Zein Hassan Lc. Buku ini diberi kata sambutan oleh Moh. Hatta (Proklamator & Wakil Presiden pertama RI), M. Natsir (mantan Perdana Menteri RI), Adam Malik (Menteri Luar Negeri RI ketika buku ini diterbitkan) , dan Jenderal (Besar) A.H. Nasution. M. Zein Hassan Lc. Lt. sebagai pelaku sejarah, menyatakan dalam bukunya pada hal. 40, tentang peran serta, opini dan dukungan nyata Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia, di saat
negara-negara lain belum berani untuk memutuskan sikap.
Dukungan Palestina ini diwakili oleh Syekh Muhammad Amin Al-Husaini -mufti besar Palestina- secara terbuka mengenai kemerdekaan Indonesia pada 6 September 1945, Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan 'ucapan selamat' mufti Besar Palestina Amin Al-Husaini (beliau melarikan diri ke Jerman pada permulaan perang dunia ke dua), bertepatan 'pengakuan Jepang' atas kemerdekaan Indonesia. Bahkan harian "Al-Ahram" yang terkenal telitinya juga menyiarkan," Syekh Muhammad Amin Al-Husaini dalam kapasitasnya sebagai mufti Palestina juga berkenan menyambut kedatangan delegasi "Panitia Pusat Kemerdekaan Indonesia" dan memberi dukungan penuh.
Peristiwa bersejarah tersebut tidak banyak diketahui generasi sekarang, mungkin juga para pejabat di negeri ini. Bahkan dukungan ini telah dimulai setahun sebelum Sukarno-Hatta benar-benar memproklamirkan kemerdekaan RI. Tersebutlah seorang Palestina yang sangat bersimpati terhadap perjuangan Indonesia, Muhammad Ali Taher. Beliau adalah seorang saudagar kaya Palestina yang spontan menyerahkan seluruh uangnya di Bank Arabia tanpa meminta tanda bukti dan berkata: "Terimalah semua kekayaan saya ini untuk memenangkan perjuangan Indonesia."
Setelah seruan itu, maka negara daulat yang berani mengakui kedaulatan RI pertama kali adalah Negara Mesir pada tahun 1949. Pengakuan resmi dari Negara Mesir itu (yang disusul oleh negara-negara Tim-Teng lainnya) menjadi modal besar bagi RI untuk secara sah diakui sebagai negara yang merdeka dan berdaulat penuh. Pengakuan itu membuat RI berdiri sejajar dengan Belanda (juga dengan negara-negara merdeka lainnya) dalam segala macam perundingan & pembahasan tentang Indonesia di lembaga Internasional.
Setelah itu, sokongan dunia Arab terhadap kemerdekaan Indonesia
menjadi sangat kuat. Para pembesar Mesir, Arab dan Islam membentuk “Panitia Pembela Indonesia”. Para pemimpin negara dan perwakilannya di lembaga Internasional PBB dan Liga Arab sangat gigih mendorong diangkatnya isu Indonesia dalam pembahasan di dalam sidang lembaga tersebut.
Dukungan terhadap Indonesia dari masyarakat Tim-Teng terus mengalir, seperti saat Inggris menyerang Surabaya 10 November 1945 yang menewaskan ribuan penduduk Surabaya, demonstrasi anti Belanda-Inggris merebak di Timur Tengah khususnya Mesir. Sholat ghaib dilakukan oleh masyarakat Tim-Teng di lapangan-lapangan dan masjid-masjid di Timur Tengah untuk para syuhada yang gugur dalam pertempuran yang sangat dahsyat itu.
Yang mencolok dari gerakan massa internasional adalah ketika momentum Pasca Agresi Militer Belanda ke-1, 21 Juli 1947, pada 9 Agustus, saat kapal "Volendam" milik Belanda pengangkut serdadu dan senjata telah sampai di Port Said. Ribuan penduduk dan buruh pelabuhan Mesir berkumpul di pelabuhan itu.
Mereka menggunakan puluhan motor-boat dengan bendera merah putih –tanda solidaritas- berkeliaran di permukaan air guna mengejar dan menghalau blokade terhadap motor-motor boat perusahaan asing yang ingin menyuplai air & makanan untuk kapal "Volendam" yang berupaya melewati Terusan Suez, hingga kembali ke pelabuhan.
Jika menilik kembali bagaimana peliknya usaha kita untuk merdeka, semoga bangsa Indonesia yang saat ini merasakan nikmatnya hidup berdaulat tidak melupakan peran bangsa bangsa Arab, khususnya Palestina dalam membantu perjuangan kita.
Seperti yang diungkapkan oleh Moh. Hatta " Kemenangan diplomasi Indonesia dimulai dari Kairo. Karena dengan pengakuan Mesir dan negara-negara Arab lainnya terhadap Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat penuh, segala jalan tertutup bagi Belanda untuk surut kembali atau memungkiri janji, sebagaimana yang selalu dilakukannya di masa-masa yang lampau."
A.H. Nasution "Karena itu tercatatlah, bahwa negara-negara Arab yang paling dahulu mengakui RI dan paling dahulu mengirim misi diplomatiknya ke Jogja dan yang paling dahulu memberi bantuan biaya bagi diplomat-diplomat Indonesia di luar negeri. Mesir, Siria, Irak, Saudi-Arabia memelopori pengakuan de jure RI bersama Afghanistan dan Iran serta Turki mendukung RI. Fakta-fakta ini merupakan hasil perjuangan para diplomat revolusi kita. Dan simpati terhadap RI yang tetap luas di negara-negara Timur Tengah merupakan modal perjuangan kita seterusnya, yang harus terus dibina untuk perjuangan yang ditentukan oleh UUD '45 : "Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial ”.
[08 Jan 2009, diah a]
Posted by RT 9 VNI 3 at 5:55 PM 0 comments
Wednesday, January 7, 2009
Monday, January 5, 2009
Road to New Year 2009
Seminggu lagi, seluruh rakyat di dunia ini akan meninggalkan tahun 2008. Biasanya moment penting ini, selalu menjadi isu yang sangat hangat di RT 09 (selanjutnya ZeroNine) bagaimana tidak?..setiap tahun, ZeroNine selalu merayakan pergantian tahun bersama-sama walau sederhana dan apa adanya tapi tetap semangat kebersamaan sangat dijunjung tinggi. Para pengurus dan bapak-bapak ZeroNine minggu lalu sudah rapat mengenai perhelatan pergantian tahun nanti, maka diputuskan ZeroNine akan mengadakan perayaan pergantian tahun 2008 menuju 2009 dilingkungan sendiri.
Untuk penghematan anggaran dan efisiensi waktu maka acara perayaan tutup tahun 2008 digabungkan dengan perayaan ulang tahun Lintang, putri bungsu Bapak Otto. Bapak2 ZeroNine mulai melancarkan serangan kilat jemput bola mengenai anggaran, proposal segera dibuat kemudian door-to door langsung dilakukan secara marathon dengan sasaran pertama team bysikil sebagai penggerak utama. Para bocah2 cilik juga tidak mau kalah saing, mereka unjuk gigi dengan berlatih menyanyi & menari untuk aksi panggung nanti. Sementara para ibu2 ZeroNine, menyiapkan makanan dan minuman sebagai jantung utama perayaan ini.
Melatih bocah-bocah kecil menyanyi dan menari bukan hal yang mudah, aku dan bu Ratno yang diberi tugas special ini sangat kewalahan, disamping mood bocah2 tidak tentu (kadang bisa diatur tapi kebanyakan ngambeknya) juga selalu ada perselisihan..hehehe..bukan ortunya saja kadang yang berselisih paham, anak2 juga sami mawon. Sementara sudah diatur gerak dan lagunya tapi yang latihan berubah2, besoknya yang latihan lain lagi, baru sekali menyanyi tiba-tiba mau main PS atau lari keluar naik sepeda, sementara sang guru tidak bisa berbuat apa2 kecuali pasrah.
Moment of truth
Rabu, 31 Desember’08..aku telpon pagi2 ternyata bu Ratno, bu Ichsan, bu Dicki dan eyang Bagio sedang menuju pasar jati asih..aduh, serunya!!..pasti seru kalau ibu2 ZeroNine nyerbu pasar..maaf ya bu?..saya tidak bisa bantu karena harus masuk kerja tapi sudah menunjuk utusan khusus buat bantu2 kalau butuh tenaga.
Saat maghrib tiba di rumah, panggung dan tenda sudah di pasang di gang rese’ (tepatnya diantara rumah Pak Otto dan Pak Ganes), suatu kebanggaan bisa kedapatan tempat acara di gang rese’ karena memang gang ini penuh sejarah buat ZeroNine.
Jam 19:15, acara dimulai dengan menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun” buat Lintang. Bocah-bocah kecil yang lucu2 sudah mulai memenuhi tempat, dengan riang menyanyikan lagu yang dipandu oleh MC. Rencana aksi panggung bocah2 cilik ZeroNine akan ditampilkan saat perayaan tutup tahun dimulai tapi karena acara ulang tahun ini dibutuhkan kemeriahan yang spontanitas maka aksi panggung bocah2 ZeroNine dimajukan jam tayangnya.
Saat dipanggil untuk tampil, seluruh bocah2 cilik ZeroNine naik ke panggung. Rencananya mereka menyanyi dan menari lagu Project Pop: Bukan Superstar dan Goyang Duyu. Karena saat latihan kadang berbeda2 orang tapi saat aksi panggung malam ini semua naik panggung, kira-kira 15 orang memenuhi panggung. Semua menyanyi dan menari tanpa malu2, riang gembira dan…tidak berantem. Lucunya, posisi masing2 personil bisa dinyanyikan dengan pas walau mix hanya dua!!..misalnya Sidqi & Alif menjadi Pasha Ungu dengan suara & gaya pembukaan yang menarik, Raihan sebagai Ariel Peterpan yang menjiwai sekali, Thifa-Adel-Kayla & Nesya menjadi Mulan Jameela dengan gayanya yang centil (diikuti dengan Reva, Alika & Rara), Rafli-Risky-Jeffri jadi Giring Nidji dengan gayanya yang mirip sekali, Gilang sebagai Letto si wong jowo banget, sampai merem2 nyanyinya dan terakhir si Glen Fredly yang dinyanyikan Haikal secara serius sampai membuat penonton terpingkal2....seru, memukau dan menghibur sekali.
Tidak disangka, saat latihan (sepertinya) tidak serius tapi saat tampil semua anak menjiwai tiap kata yang disampaikan dan yang bagusnya...mix yang hanya dua, bisa berpindah2 tangan sesuai siapa yang akan menyanyi berikutnya. Dari sini, kita bisa melihat kerjasama yang baik diantara bocah2 cilik ZeroNine ini tanpa pertengkaran. Selamat buat sang guru terutama bu Ratno yang sabar melatih bocah2 cilik ZeroNine.
Setelah itu, Lintang, Rima dan kawan2 menari dengan diiringi lagu Dangdut is the music of my country-nya Project Pop lagi. Dilanjutkan dengan puisi yang sangat menyentuh hati dari Lintang untuk sang papa dengan menyanyikan lagu “Terima Kasih Papa” (rilis lagu: Terima Kasih Cinta dari Afgan).
Setelah semua penampilan anak2 ZeroNine selesai, acara dilanjutkan dengan makan malam bersama sambil menayangkan kegiatan warga ZeroNine selama tahun 2008. Kegiatan warga ZeroNine selama satu tahun penuh tiada habisnya, dari bulan berganti bulan sampai tidak terasa, satu tahun berlalu.
Penayangan kegiatan warga dimulai saat perayaan tahun baru 2008 yang tak terlupakan. Kenapa?..karena saat itu sedang hangat2nya warga ZeroNine berkonsolidasi terutama warga sekitar taman, gang rese’ dan pengurus RT. Kebetulan sekali, acara dilakukan di taman dengan di bawah naungan tenda terpal yang ala kadarnya, sementara makanan dan minuman asli sumbangan sukarela dari warga yang dibagi per blok. Saat itu hujan sudah mengguyur kota Jakarta sejak pagi jadi tidaklah kaget saat jam 9 malam, tiba2 hujan turun dengan derasnya, sebagian makanan terkena air hujan, tungku2 api untuk acara barbeque kecipratan air pula sehingga agak lama untuk membuat bara. Walau aral rintangan datang berurutan tapi acara terus berlanjut sampai tahun berganti 2008.
Awal tahun 2008, warga ZeroNine mulai mengikuti motto “Men sana in corpore sano”. Acara rutinitas week-end, sabtu pagi bersepeda dan minggu pagi senam goceng. Kemudian Februari, Bapak2 ZeroNine rafting bersama ke sungai Citarik, seakan tidak mau kalah, pada bulan Maret, Ibu2 ZeroNine mengadakan acara one day tour to Bandung dengan tema shopping bersama ke Cihampelas & Factory Outlet (baca article: One Day Tour to Bandung).
Bersepeda sehat di hari Sabtu mulai rutin dilakukan, kali ini dengan tingkatan yang lebih luas. Bukan hanya melalui jalur JJ (singkatan dari Jalur-Jatiasih) tapi juga jalur Gaza..hehehe..!! maksudnya jalur yang lebih banyak rintangan seperti bersepeda ke Nawit, Bekasi Selatan (berangkat habis subuh dgn segar bugar, pulangnya diangkut truk besar dengan muka lesu), ke daerah Tangerang (BSD), Gunung Pancar Sentul, Rindu Alam Puncak sampai ke Lembang Bandung juga dijabanin. Eit..jangan dipikir Bapak2 ZeroNine ini bersepedaan asli ke Puncak atau Bandung?..maksudnya dari Bojongkulur sini naik mobil kemudian di tempat tujuan bersepedaan mengikuti jalur sepeda yang ada. Pulangnya sih, sama aja dengan Ibu2 ZeroNine, shopping all the way..!! tapi Bapak2 shopping keperluan sepeda. Memang “money doesn’t matter for your hobby”.
Bulan Juni, acara olah raga mulai ditekuni dengan seksama karena pertandingan tujuhbelasan akan berlangsung. Semua warga ZeroNine baik bapak2, ibu2 dan remaja putra/putri turut ambil bagian dalam pertandingan tersebut. Walau tidak memperoleh medali emas tapi kita sudah cukup puas dengan pencapaian yang didapat, piala bukan segalanya hanya persahabatan dan kebersamaan yang mengikatkan kita semua dan itu terbukti dalam perayaan tujuhbelas Agustus yang berlangsung sangat meriah (baca artikel: Independence Day).
Bulan September, memasuki bulan suci Ramadhan, warga ZeroNine mengadakan acara Berbuka Puasa bersama seluruh warga. Acara berbuka puasa ini juga di hadiri oleh warga yang non muslim sehingga terlihat sekali bahwa tidak ada perbedaan diantara kita.
Selanjutnya pada bulan Oktober, warga ZeroNine mengadakan acara halal bihalal yang dilaksanakan secara gabungan dengan RT 10. Acara ini juga melakukan santunan kepada anak yatim piatu sebagai bentuk kepedulian warga terhadap mereka yang kurang beruntung.
Dipenghujung Nopember (awal Desember), warga ZeroNine dan RT 10 berkolaborasi melaksanakan qurban dalam menyambut Hari Raya Idul Adha. Pemotongan hewan qurban ini diperuntukan kepada warga di sekitar lingkungan ZeroNine dan RT 10 yang kurang mampu dan kepada para penbantu rumah tangga, satpam dan petugas kebersihan.
Pertengahan Desember, warga ZeroNine ikut menggalakkan penghijauan yang dicanangkan pemerintah tentang isu Global Warming. Dengan menanam lebih dari 10 buah pohon mangga di berbagai tempat (taman, lapangan volley dan bulutangkis).
Akhirnya di penghujung tahun, para ibu2 ZeroNine mengikuti lomba vocal group dalam menyambut hari ibu di akuarium resto, komsen. Inilah pertama kalinya, ibu2 ZeroNine mengikuti ajang di luar lingkungan Vila Nusa Indah 3. Dengan perjalanan berhenti sampai di babak semifinal, itu sudah merupakan prestasi yang patut dibanggakan, mudah2an tidak kapok untuk ikutan lomba lagi, tahun depan ya bu?. (baca artikel: ZeroNine on Stage & ZeroNine goes to Semifinal).
Demikianlah, aktivitas warga ZeroNine selama satu tahun penuh – tahun 2008, penuh dengan tawa dan canda, penuh dengan tangis, kecewa, marah dan kesal dikala ZeroNine terkena musibah, penuh dengan kepedulian bersama dikala ada warga yang menghadapi masalah..semua itu dihadapi bersama, bersama-sama kita lewati semua rintangan di tahun 2008 dengan tegap, tenang dan berwibawa…bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.
Setelah selesai penayangan kilas balik 2008, acara dilanjutkan dengan santai sejenak sambil menunggu pukul 12:00 tengah malam. Bocah2 cilik ZeroNine mulai beraksi lagi, kali ini lebih ramai dan bersemangat karena semua bocah yang hadir, mulai berani naik ke atas panggung bernyanyi & menari. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan VG ZeroNine Mom yang menarik perhatian dengan lagu Ratu Sejagadnya, gimana ngga? lima ibu2 cantik (ehem...) menyanyi dan bergoyang dengan diikuti bapak2 yang berjoget di bawah panggung sehingga suasana semakin meriah.
Acara dilanjutkan dengan karaoke bersama. Para penyanyi ZeroNine hadir semua (pak Armel, bu Dicky & Diba (d’next Indonesian Idol)) dan menyumbangkan suara merdunya...termasuk Ibu Nani Eliza (NE) yang tidak disangka2 duduk manis dari awal acara akhirnya mengguncang panggung ZeroNine dengan lagu dangdutnya yang aduhai. Waduh..kalau NE menyanyi, benar2 bikin heboh suasana..goyang patah2, goyang gergaji, goyang ngebor, goyang ngecor - hehehe...emang mau buat jalanan? - sampai goyang metal vs dugem-nya Project Pop (tau ga..? itu lho..yang kepalanya muter2 sambil rambutnya dikibas2kan) di keluarin semua. Penonton tidak habis2nya bersiul, bersorak dan bertepuk tangan, semakin ramai aplaus penonton, semakin kencang juga goyangannya..mantafff!!!. Tiga buah lagu rasanya tidak cukup buat NE, tapi waktu menunjukkan pukul 23:20 WIB. Sehingga kita harus break dulu untuk renungan suci, detik-detik terakhir pergantian tahun 2008 menuju 2009.
Pembacaan renungan suci dilakukan oleh pak Toni dan bu Agus, lampu dimatikan, suasana hening mengikuti kalimat2 yang diucapkan untuk harapan ditahun 2009. Tepat pukul 24:00 WIB, kembang api dilepaskan oleh pak Syam & pak Ganes dari puncak rumah pak Amir (yang sedang dibangun). Terompet sudah dibagikan ke semua bocah2 cilik ZeroNine tanpa kecuali.
Kembang api pertama diluncurkan…tuuiiiiinng…BUUUMM..!!! meledak di langit membentuk kembang yang cantik, ledakan pertama berwarna hijau dengan garis2 kuning, kemudian warna merah kombinasi biru, ungu dengan garis2 merah lalu kuning dengan kombinasi merah (sampai 4 – 8 kali ledakan) akhirnya berbentuk benang2 warna kuning..begitu seterusnya semua kembang api yang diluncurkan dari atap rumah pak Amir. Semua penonton yang menyaksikan serentak teriak “yeeeeeeee…!!! (mengikuti suara luncuran kembang api)..saat kembang api meledak di langit, kami semua kompak berteriak ..”horreeeeee!!!” sambil bertepuk tangan.
Rasanya tidak perlu lagi kita jauh2 ke Ancol atau Monas, cukup berdiri di depan rumah, kepala menengadah ke langit dan melihat pentas kembang api yang indah. Kepala sampai pegal melihat ke langit (kira2 30 menit ada kali?..), mulut kering karena teriak terus dan kuping sakit mendengar letusan yang bersahut2an tetapi hati senang menyaksikan indahnya tarian kembang api di atas langit. Sssttt…dana buat kembang api saja tidaklah sedikit lho?..bolehlah kita berfoya2 setahun sekali, iya kan?..kita kan sudah melakukan qurban saat Idul Adha kemudian menyantuni anak yatim saat halal bihalal jadi it’s time for hura-hura!!!. Melihat semua warga ZeroNine yang hadir tersenyum lega, serta tawa gembira bocah2 cilik ZeroNine yang lepas dan lugu merupakan pemandangan yang luar biasa menyenangkan.
Perayaan Tahun Baru 2009 sukses luar biasa. Ini tidak terlepas dari kerja sama yang solid antara bapak2 dan ibu2 Zeronine semua. Atas nama panitia pelaksanaan perayaan tahun baru 2009, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga ZeroNine yang berpartisipasi langsung maupun tidak atas kerjasamanya, kepada para pengurus RT, kepada para donatur, kepada bocah2 cilik ZeroNine & VG ZeroNine Mom sebagai pengisi acara juga kepada Ibu Nani Eliza yang telah menyumbangkan suaranya yang merdu dan aksi panggungnya yang mengguncang, Ibu Nani sampai rela meninggalkan kontrak2nya di luar loh?... demi mengikuti acara tahun baruan di ZeroNine.
Semoga tali persaudaraan kita akan selalu kuat selamanya walau badai, tantangan dan rintangan datang mengganggu, mengendurkan ikatannya tetapi (mudah2an) tidak akan terputus di tengah jalan. Amiiiiin…..
Reported by Rae Tahar
Posted by RT 9 VNI 3 at 3:43 PM 0 comments