.

SELAMAT TAHUN BARU 2010 M

Monday, January 12, 2009

“Laskar pelangi THE PHENOMENON”

Buku ini lahir oleh karena terjadinya ledakan dahsyat dari sebuah buku sastra yang menginspirasi jutaan orang, dan selama ini belum pernah terjadi di negeri ini. Kejadian yang fenomenal inipun menginspirasi sang penulis, Asrori S Karni untuk membukukannya. Asrori adalah seorang jurnalis Majalah Gatra yang pada tahun 2007 ia menjadi finalis Adhiwarta Sampoerna Award untuk katagori hard news, dan di tahun 2008 iapun berhasil meraih award jurnalistik paling bergengsi di Indonesia yaitu Mochtar Lubis Award untuk katagori public service.

Setelah membaca buku ini dan menyadari akibatnya yang luar biasa tersebut, membuat saya menjadi tercenung, betapa negeri ini memang benar-benar sedang kehilangan figur teladan yang sudah kronis, mengapa begitu ? karena di dalam buku ini yang menjadi tokoh sentral pembahasan adalah mengenai kepiawaian seorang guru yang berada nun jauh di pelosok pulau Belitong dan hanya bermodalkan ijazah sulam menyulam, tetapi inspirasi yang terlahir darinya begitu dahsyat, benar-benar membuat dada sesak dan mata berkaca-kaca saat membaca secara detail hal-hal mulia yang diusung guru desa ini.

Sang guru tersebut, bu Muslimah Hafsari, biasa sehari-hari dipanggil bu Mus adalah seorang tokoh lokal dengan karakter yang kuat sehingga pantas saja bila ia dijadikan alternatif figur teladan, oleh karena kiprahnya sebagai guru yang melakukan pengabdian dengan sepenuh hati dan tulus, tanpa pamrih.

Pendidikan sederhana ala bu Mus yang penuh cinta kasih, kesabaran dan kreatif dengan berpijak pada prinsip yang tidak menyeragamkan kecerdasan anak dan tidak pula diskriminatif, karena menurutnya, setiap anak memiliki kecerdasannya sendiri-sendiri, telah melahirkan orang-orang cerdas dengan kemampuannya masing-masing namun juga tetap menjaga hal-hal normatif yang telah diajarkannya dulu. Dan ternyata, metode pengajaran bu Mus tersebut tanpa disadarinya sejalan dengan konsep multiple intelligencesnya Howard Gardner yang baru akan lahir setelah sekian belas tahun kemudian.

Metode pengajaran tersebut secara nyata diterapkan langsung terhadap murid-muridnya, baik pada Lintang sang bintang, pada Ikal, Kucai, Mahar, A Kiong, dan yang lainnya dengan perlakuan yang berbeda-beda namun proposional terhadap kemampuan masing-masing anak, bahkan Husen yang terbelakang, ia hanya menargetkan, lebih kepada kualitas ahklaknya, menurutnya “kalaupun kualitas ilmunya tak membaik, paling tidak, kualitas akhlaknya, tindak tanduknya, dan tutur katanya bisa terus diperbaiki”. Dan bahkan pandangannya tentang anak nakalpun, ia malah menganggapnya sebagai tantangan, “anak yang nakal adalah tantangan yang bisa membuat berkah gaji kita” , “guru harus bijaksana membina semua siswa, tidak membedakan anak pintar dan anak nakal” ujarnya, benar-benar jawaban yang luar biasa untuk ukuran jaman yang saat ini lebih banyak menuntut komersialisme.

Selain membahas tentang bu Mus, buku ini juga membahas tentang faktor pemicu ledakan buku laskar pelangi tersebut, tentang awal obsesi Andrea membuat buku khusus untuk bu Mus, tentang sejumlah orang yang mengekspresikan langsung hal-hal yang terinspirasi dari buku Laskar Pelangi tersebut, serta membahas pula tentang royalti yang konon sudah mencapai milyaran rupiah, sementara itu, tarif Andrea dari bulan ke bulan selama tahun 2008 inipun mengalami peningkatan yang signifikan, dan khabarnya, sebagai pembicara sastra, baru ia seorang yang memasang tarif hingga 50 jutaan rupiah, sungguh tarif yang sangat fantastis untuk ukuran seorang sastrawan natural, terkesan sangat matre ya bung Andrea ini….!? kalau saja anda membaca buku ini, pasti andapun akan setuju dengan alasannya, untuk itu, beli dan baca buku ini dengan segera ya………..

Harapan kita semua, semoga fenomena ini tidak hanya sesaat, akan tetapi semangat laskar pelangi yang dipandu oleh bu Mus dan mampu mewariskan fighting spirit yang meledak-ledak sehingga menginspirasi jutaan orang dari pelbagai kalangan tersebut berkesinambungan terus, serta benar-benar dapat diwujudkan secara nyata oleh kita semua.

Bila saja saat ini kita memiliki banyak guru dengan kualitas sekaliber bu Mus,Subhaanallah……pastilah generasi mendatang merupakan generasi yang mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa ini menjadi lebih baik di mata dunia, baik dari sisi empiris maupun normatif, semoga…..Amin.
SEMOGA BERMANFAAT
Suzy – VNI 3 KN 9/18

0 comments: