Konon, uang seribu dan seratus ribu memiliki asal-usul yang sama
tapi
mengalami nasib yang berbeda. Keduanya sama-sama dicetak di PERURI
dengan bahan
dan alat-alat yang oke. Pertama kali keluar dari PERURI, uang
seribu dan
seratus ribu sama-sama bagus, berkilau, bersih, harum dan
menarik.
Namun tiga bulan setelah keluar dari PERURI, uang seribu dan
seratus
ribu bertemu kembali di dompet seseorang dalam kondisi yang
berbeda.
Uang seratus ribu berkata pada uang seribu :
"Ya, ampuunnnn………. darimana saja kamu, kawan? Baru
tiga bulan kita
berpisah, koq kamu udah lusuh banget? Kumal, kotor, lecet
dan….. bau!
Padahal waktu kita sama-sama keluar dari PERURI, kita sama-sama keren kan
…. Ada apa denganmu?"
Uang seribu menatap uang seratus ribu yang masih keren dengan
perasaan
nelangsa.
Sambil mengenang perjalanannya, uang seribu berkata :
"Ya, beginilah nasibku, kawan. Sejak kita keluar dari PERURI, hanya
tiga
hari saya berada di dompet yang bersih dan bagus
Hari berikutnya saya sudah pindah ke dompet tukang sayur yang
kumal.
Dari dompet tukang sayur, saya beralih ke kantong plastik tukang ayam.
Plastiknya basah, penuh dengan darah dan taik ayam. Besoknya lagi,
aku
dilempar ke plastik seorang pengamen, dari pengamen sebentar aku nyaman
di laci
tukang warteg. Dari laci tukang warteg saya berpindah ke kantong
tukang nasi
uduk, dari sana
saya hijrah ke kemben Inang-inang.
Begitulah perjalananku dari hari ke hari. Itu makanya saya bau,
kumal,
lusuh, karena sering dilipat-lipat,
digulung-gulung,
diremas-remas…….
Uang seratus ribu mendengarkan dengan prihatin.:
"Wah, sedih sekali perjalananmu, kawan! Berbeda sekali
dengan
pengalamanku. Kalau aku ya, sejak kita keluar dari PERURI itu, aku
disimpan di
dompet kulit yang bagus dan harum. Setelah itu aku pindah ke
dompet seorang
wanita cantik. Hmmm… dompetnya harum sekali. Setelah dari sana
, aku lalu
berpindah-pindah, kadang-kadang aku ada di hotel berbintang 5,
masuk ke
restoran mewah, ke showroom mobil mewah, di tempat arisan Ibu-ibu
pejabat, dan
di tas selebritis. Pokoknya aku selalu berada di tempat yang
bagus. Jarang deh
aku di tempat yang kamu ceritakan itu. Dan…… aku jarang lho
ketemu
sama teman-temanmu."
Uang seribu terdiam sejenak. Dia menarik nafas lega, katanya :
"Ya. Nasib kita memang berbeda. Kamu selalu berada di tempat yang
nyaman.
Tapi ada satu hal yang selalu membuat saya senang dan bangga
daripada
kamu!"
"Apa itu?" uang seratus ribu penasaran.
"Aku sering bertemu teman-temanku di kotak-kotak amal di mesjid atau
di
tempat-tempat ibadah lain. Hampir setiap minggu aku mampir di
tempat-tempat
itu. Jarang banget tuh aku melihat kamu disana….." [by diah a]
.
Friday, October 31, 2008
Antara Uang Seribu dan Seratus Ribu Rupiah
Posted by RT 9 VNI 3 at 12:05 PM 1 comments
Wednesday, October 29, 2008
BYSIKIL TOUR DE PUSPITEK-Gn SINDUR-CIHUNI
Dapet info dari Om Sam bahwa guide siap, kita prepare untuk coba trek Cihuni.Calling sana-sini ternyata Bysikil gak bisa komplit, NEO,om Sam,om Tobok dan Om Ich saja yang bisa brangkat.
Jumat malem loading, Sabtu pagi 06.00 brangkat menuju meeting point di ITC BSD, sampai di ITC jam 07.00, disana sudah menunggu Om Yono, Om Jul,Om Ferry dan guide Om Budi.
Rakit sepeda, setel sana-sini lanjut nyabu sampai 08.00. Sempat ditawarin mau trek Cihuni aja atau coba trek lain, trek Cihuni estimasi 2 jam selesai.Gengsi dong Bysikil XC cuma 2 jam, itu sih baru warming up.akhirnya kita sepakat terserah guide mau bawa kita kemana.
Start dari depan ITC ke arah Serpong, trek onroad dengan sedikit tanjakan. Lumayan buat naikin Heart Rate.
Masuk jalan raya yang bisa buat geber abis.setelah tikungan ketemu tanjakan makadam yang lumayan terjal.persis tanjakan inul. Om ferry out disini.
Lanjut masuk perumahan penduduk, trek 100% membosankan. Hanya jalan aspal dan makadam, panas banget.
Hiburan yang ada hanya danau ditengah perumahan yang luas banget, kemudian ketemu beberapa lapangan yang membuat helm hangat, tiba-tiba disambut dengan bukit yang lumayan tinggi.
Bysikil masih bisa melahap bukit ini, pemandangan diatas bukit ini hanya rumah.....cape deh....ternyata ini daerah Puspitek.
Dari bukit ini turunannnya lumayan menantang, temperatur rider udah over heat.kita istirahat sebentar untuk mendinginkan mesin dan ngisi radiator.
Temperatur turun,lanjutkan perjuangan, baru ketemu single track yang bagus.trek lumayan datar dan beberapa kali kita naikin speed disini.sampai akhirnya ada yang kehabisan nafas....hehehe, daerahnya namanya Legok.
Dari sini ketemu trek yang lumayan adem, hutan bambu dan ketemu beberapa pematang sawah. Tanjakan masih relatif landai, turunannya mantap.
Stamina udah mulai menurun, untung segera ketemu tempat istirahat Warung Oma.
Daerahnya namanya Gunung Sindur, istirahat sebentar sambil nyoba sepeda onthel...hehehe
Perjalanan dilanjutkan ke Cihuni.disini sudah di beri gambaran trek akan melewati beberapa tanjakan maut, hill 1-hill 2 dan hill 3.
Menuju Cihuni lewat jalan makadam dan beberapa single track, kemudian disambut dengan tanjakan yang hill 1,tanjakannya dahsyat banget,tajem dan berkelok-kelok, skill dan stamina perlu latihan disini.bysikil lulus di tanjakan ini dengan napas yang hampir putus....hehehe.
Tapi bonusnya mantap, turunan panjang lewat rumput ilalang tinggi, joygasme lah disini.
Habis turunan masuk trek makadam lagi dan disambut hujan, seger banget setelah setengah hari dehidrasi....hehehe (siapa yak..).
Karena hujan terlalu lebat, kita putuskan untuk break sebentar.
Pertimbangan trek yang licin dan safety, hill2 dan hill3 kita lewati next ride.
Menurut informasi hill 2 dan 3 tidak sedahsyat hill 1. jadi tidak terlalu kecewa,yang penting lewat Cisadane naik rakit.
Setelah reda kita lanjut menuju finish Cihuni, yaitu pinggir sungai Cisadane. Sebelum naik rakit kita isi bahan bakar dulu dengan Mi Bakso dan teh Manis. Mantap banget deh...
Ditengah gerimis dan cuaca dingin kita lewati sungai Cisadane dengan Rakit Bambu, dagdigdug juga, takut tiba-tiba banjir besar, bisa hanyut tuh Dominate.
Alhamdulillah sampai juga di seberang, gowes lanjut on road lewat perumahan elit yang asri.Finish jam 15.00 WIB jarak tempuh 40 km.....wuih...lumayan lah.
Acara selanjutnya masukkan sepeda ke tempat pencucian, Riders bersih-bersih, ganti baju and sightseeing ke Toko Sepeda, kalau gak salah namanya Kencana Bike. Handle Bar SCOTT oversize plus Stem Kalloy berhasil di evakuasi Om Sam (punya PR masang nih..). Hayes Nine belum berhasil di evakuasi Om Tobok, menurut dia tanggung kalau evakuasi Hayes Nine, yang cucok buat Ride style dia Hayes Juicy….hahahaha.
Jam 16.00 kita pamitan dengan para Guide yang susah payah ”mengimbangi” kita, thank berat ya Om, next touring Cihuni (lengkap hill 1-3) ke JPG (dengan roller coaster-nya).
Ambil sepeda yang udah kinclong, loading, lanjut perjalanan pulang ke Gg.Reseh.
Overall tour kali ini puas banget,meski salah persepsi masalah trek (lebih tepatnya dikerjain Guide...hehehe),naik rakit kesampaian juga. Hasil latihan tiap Sabtu di JJ terlihat sekali di sini, tanjakan terjal dan turunan dengan berbagai variasi dilahap habis. Skill rider Bysikil sudah mumpuni lah...cuma abis loading jangan begadang lagi ya...langsung bobok, supaya gak ada alasan abis napas karena tidur kemaleman.....hahahaha....Piss dah...
NEO
Posted by RT 9 VNI 3 at 3:16 PM 0 comments
Friday, October 24, 2008
Sebuah Renungan
Posted by RT 9 VNI 3 at 11:14 AM 0 comments
Labels: article
Friday, October 17, 2008
Kegiatan Halal Bi Halal 1429 H
Guna menjalin & menguatkan tali silaturahmi antar sesama muslim di lingkungan RT 9 & RT 10 RW 39 VNI 3 akan diadakan acara halal bi halal pada :
Hari & Tanggal : Sabtu, 18 Oktober 2008
Tempat : Jalan utama blok KN3 & KN9
(depan rumah Pak Sri)
Waktu ; Ba'da Isya (jam 20:00 wib sampai selesai)
Acara halal bi halal akan diisi dengan ramah tamah antar warga, tausyah serta santunan kepada yayasan yatim piatu.
Demi suksesnya acara halal bi halal ini, dimohon partisipasi aktif dari seluruh warga.
Posted by RT 9 VNI 3 at 6:49 PM 0 comments
Labels: acara
Thursday, October 16, 2008
FLOURIDE = RACUN ????
Sebagian besar Pasta Gigi yang beredar dipasaran mengandung zat kimia yang dikenal dengan nama Flouride, zat ini dipercaya dan dipropagandakan lewat iklan-iklan pasta gigi ampuh untuk membersihkan serta memperkuat tulang dan gigi.
Penelitian menunjukkan bahwa zat ini ternyata berbahaya bagi tubuh dan dapat menyebabkan berbagai penyakit berbahaya, diantaranya penyakit pada tulang (kanker tulang, osteoporosis, ganguan sendi), penurunan kadar hormon testoteron dan estrogen. Flouride bahkan bersifat sangat korosif (lebih korosif dari garam) karena mampu mengikis lapisan enamel gigi.
Flouride juga sengaja ditambahkan dalam produk air minum dalam kemasan yang diproduksi oleh perusahaan besar dan tidak memberikan keterangan sedikit pun pada label kemasannya. Salah satu alasan penambahan Flouride ini adalah karena mineral yang terkandung dalam air minum kemasan sudah berkurang dalam proses pengolahannya sehingga perlu ditambahkan lagi agar dapat menjaga kesehatan tulang dan gigi. Di AS sendiri 66% cadangan air minum dengan sengaja dicampuri zat berbahaya ini.
Flouride merupakan bahan utama dalam pembuatan racun tikus (Sodium Flouride). Zat kimia ionik paling berbahaya setelah Potasium Dikromat.
Fluoride juga digunakan sebagai obat anti depresan (obat penenang), yang menghilangkan agresifitas dan motivasi manusia, termasuk menurunkan hasrat untuk ber-reproduksi. Secara biologis fluoride tidak memiliki faktor yang menguntungkan.
Jadi, produk apa yang aman untuk kita konsumsi saat ini jika pasta gigi saja mengandung zat yang membahayakan ?
October 16,2008
By Diah Arie
Posted by RT 9 VNI 3 at 12:12 PM 0 comments
KISAH SEEKOR KELEDAI.....................................
Akhirnya, petani tersebut memutuskan bahwa keledainya sudah tua dan sumur itu juga harus ditutup atau ditimbun karena berbahaya. Jadi tidak ada gunanya menolong si keledai, lalu si petani mengajak beberapa tetangganya untuk membantunya.
Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur, ketika hewan itu menyadari apa yang sedang terjadi, menangislah si keledai dengan penuh kengerian. Beberapa saat kemudian…… semua orang bertanya-tanya, kenapa binatang itu mendadak diam. Setelah menuangkan beberapa sekop tanah, si petani melongok ke dalam sumur dan ia tercengang dengan apa yang dilihatnya.
Walaupun punggung keledai itu terus ditimpa bersekop-sekop tanah dan kotoran, ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpanya turun ke bawah kemudian menaiki tanah-tanah itu. Sementara para tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan tersebut, si keledai tak berhenti mengguncangkan badannya dan segera melangkah naik. SI petani dan tetangga-tetangganya terkesima ketika si keledai meloncat ke tepi sumur dan bergegas melarikan diri …….
Cerita diatas mencoba mengingatkan bahwa kehidupan akan selalu terus menuangkan tanah dan kotoran kepada kita dengan segala macam jenis tanah maupun kotoran. Cara untuk keluar dari sebuah “sumur” yang berisi kesedihan, masalah, cobaan, ujian, kekecewaan dan lain sebagainya adalah dengan mengguncangkan segala jenis “tanah dan kotoran” dari diri kita, baik itu hati maupun pikiran lalu bersegeralah naik dari “sumur” dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan.
Setiap masalah yang singgah dalam hidup kita, merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita mampu keluar dari “sumur” yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah. Guncangkanlah semua hal negatif yang menimpa kita dan melangkahlah naik
By Diah Arie
Posted by RT 9 VNI 3 at 11:58 AM 0 comments
Tuesday, October 14, 2008
Kalau Langit Masih Kurang Tinggi
Meski saya bukan ekonom, banyak pembaca tetap minta saya "menceritakan" secara awam mengenai hebatnya krisis keuangan di AS saat ini. Seperti juga, banyak pembaca tetap bertanya tentang sakit liver, meski mereka tahu saya bukan dokter (walaupun saya pernah terkena kanker liver). Saya coba:
Semua perusahaan yang sudah go public lebih dituntut untuk terus berkembang di semua sektor. Terutama labanya. Kalau bisa, laba sebuah perusahaan publik terus meningkat sampai 20 persen setiap tahun. Soal caranya bagaimana, itu urusan kiat para CEO dan direkturnya.
Pemilik perusahaan itu (para pemilik saham) biasanya sudah tidak mau tahu lagi apa dan bagaimana perusahaan tersebut dijalankan. Yang mereka mau tahu adalah dua hal yang terpenting saja: harga sahamnya harus terus naik dan labanya harus terus meningkat.
Perusahaan publik di AS biasanya dimiliki ribuan atau ratusan ribu orang, sehingga mereka tidak peduli lagi dengan tetek-bengek perusahaan mereka.
Mengapa mereka menginginkan harga saham harus terus naik? Agar kalau para pemilik saham itu ingin menjual saham, bisa dapat harga lebih tinggi dibanding waktu mereka beli dulu: untung.
Mengapa laba juga harus terus naik? Agar, kalau mereka tidak ingin jual saham, setiap tahun mereka bisa dapat pembagian laba (dividen) yang kian banyak. Soal cara bagaimana agar keinginan dua hal itu bisa terlaksana dengan baik, terserah pada CEO-nya. Mau pakai cara kucing hitam atau cara kucing putih, terserah saja. Sudah ada hukum yang mengawasi cara kerja para CEO tersebut: hukum perusahaan, hukum pasar modal, hukum pajak, hukum perburuhan, dan seterusnya. Apakah para CEO yang harus selalu memikirkan dua hal itu merasa tertekan dan stres setiap hari? Bukankah sebuah perusahaan kadang bisa untung, tapi kadang bisa rugi?
Anehnya, para CEO belum tentu merasa terus-menerus diuber target. Tanpa disuruh pun para CEO sendiri memang juga menginginkannya. Mengapa? Pertama, agar dia tidak terancam kehilangan jabatan CEO. Kedua, agar dia mendapat bonus superbesar yang biasanya dihitung sekian persen dari laba dan pertumbuhan yang dicapai. Gaji dan bonus yang diterima para CEO perusahaan besar di AS bisa 100 kali lebih besar dari gaji Presiden George Bush. Mana bisa dengan gaji sebesar itu masih stres?
Keinginan pemegang saham dan keinginan para CEO dengan demikian seperti tumbu ketemu tutup: klop. Maka, semua perusahaan dipaksa untuk terus-menerus berkembang dan membesar. Kalau tidak ada jalan, harus dicarikan jalan lain. Kalau jalan lain tidak ditemukan, bikin jalan baru. Kalau bikin jalan baru ternyata sulit, ambil saja jalannya orang lain. Kalau tidak boleh diambil? Beli! Kalau tidak dijual? Beli dengan cara yang licik - dan kasar! Istilah populernya hostile take over.
Kalau masih tidak bisa juga, masih ada jalan aneh: minta politisi untuk bikinkan berbagai peraturan yang memungkinkan perusahaan bisa mendapat jalan.
Kalau perusahaan terus berkembang, semua orang happy. CEO dan para direkturnya happy karena dapat bonus yang mencapai Rp 500 miliar setahun. Para pemilik saham juga happy karena kekayaannya terus naik. Pemerintah happy karena penerimaan pajak yang terus membesar. Politisi happy karena dapat dukungan atau sumber dana. Dengan gambaran seperti itulah ekonomi AS berkembang pesat dan kesejahteraan rakyatnya meningkat. Semua orang lantas mampu membeli kebutuhan hidupnya. Kulkas, TV, mobil, dan rumah laku dengan kerasnya. Semakin banyak yang bisa membeli barang, ekonomi semakin maju lagi.
Karena itu, AS perlu banyak sekali barang. Barang apa saja. Kalau tidak bisa bikin sendiri, datangkan saja dari Tiongkok atau Indonesia atau Negara lainnya. Itulah yang membuat Tiongkok bisa menjual barang apa saja ke AS yang bisa membuat Tiongkok punya cadangan devisa terbesar di dunia: USD 2 triliun!
Sudah lebih dari 60 tahun cara "membesarkan" perusahaan seperti itu dilakukan di AS dengan suksesnya. Itulah bagian dari ekonomi kapitalis. AS dengan kemakmuran dan kekuatan ekonominya lalu menjadi penguasa dunia.
Tapi, itu belum cukup. Yang makmur harus terus lebih makmur. Punya toilet otomatis dianggap tidak cukup lagi: harus computerized! Bonus yang sudah amat besar masih kurang besar. Laba yang terus meningkat harus terus mengejar langit. Ukuran perusahaan yang sudah sebesar gajah harus dibikin lebih jumbo. Langit, gajah, jumbo juga belum cukup.
Ketika semua orang sudah mampu beli rumah, mestinya tidak ada lagi perusahaan yang jual rumah. Tapi, karena perusahaan harus terus meningkat, dicarilah jalan agar penjualan rumah tetap bisa dilakukan dalam jumlah yang kian banyak. Kalau orangnya sudah punya rumah, harus diciptakan
agar kucing atau anjingnya juga punya rumah. Demikian juga mobilnya. Tapi, ketika anjingnya pun sudah punya rumah, siapa pula yang akan beli rumah? Kalau tidak ada lagi yang beli rumah, bagaimana perusahaan bisa lebih besar? Bagaimana perusahaan penjamin bisa lebih besar? Bagaimana perusahaan alat-alat bangunan bisa lebih besar? Bagaimana bank bisa lebih besar? Bagaimana notaris bisa lebih besar? Bagaimana perusahaan penjual kloset bisa lebih besar? Padahal, doktrinnya, semua perusahaan harus semakin besar?
Ada jalan baru. Pemerintah AS-lah yang membuat jalan baru itu. Pada 1980, pemerintah bikin keputusan yang disebut "Deregulasi Kontrol Moneter". Intinya, dalam hal kredit rumah, perusahaan realestat diperbolehkan menggunakan variabel bunga. Maksudnya: boleh mengenakan bunga tambahan dari bunga yang sudah ditetapkan secara pasti. Peraturan baru itu berlaku dua tahun kemudian. Inilah peluang besar bagi banyak sektor usaha: realestat, perbankan, asuransi, broker, underwriter, dan seterusnya. Peluang itulah yang dimanfaatkan perbankan secara nyata.
Begini ceritanya:
Sejak sebelum 1925, di AS sudah ada UU Mortgage. Yakni, semacam undang-undang kredit pemilikan rumah (KPR). Semua warga AS, asalkan memenuhi syarat tertentu, bisa mendapat mortgage (anggap saja seperti KPR, meski tidak sama).
Misalnya, kalau gaji seseorang sudah Rp 100 juta setahun, boleh ambil mortgage untuk beli rumah seharga Rp 250 juta. Cicilan bulanannya ringan karena mortgage itu berjangka 30 tahun dengan bunga 6 persen setahun. Negara-negara maju, termasuk Singapura, umumnya punya UU Mortgage. Yang terbaru adalah UU Mortgage di Dubai. Sejak itu, penjualan properti di Dubai naik 55 persen. UU Mortgage tersebut sangat ketat dalam menetapkan syarat orang yang bisa mendapat mortgage.
Dengan keluarnya "jalan baru" pada 1980 itu, terbuka peluang untuk menaikkan bunga. Bisnis yang terkait dengan perumahan kembali hidup. Bank bisa dapat peluang bunga tambahan. Bank menjadi lebih agresif. Juga para broker dan bisnis lain yang terkait..
Tapi, karena semua orang sudah punya rumah, tetap saja ada hambatan. Maka, ada lagi "jalan baru" yang dibuat pemerintah enam tahun kemudian. Yakni, tahun 1986. Pada 1986 itu, pemerintah menetapkan reformasi pajak. Salah satu isinya: pembeli rumah diberi keringanan pajak. Keringanan itu juga berlaku bagi pembelian rumah satu lagi. Artinya, meski sudah punya rumah, kalau mau beli rumah satu lagi, masih bisa dimasukkan dalam fasilitas itu. Di negara-negara maju, sebuah keringanan pajak mendapat sambutan yang luar biasa. Di sana pajak memang sangat tinggi. Bahkan, seperti di Swedia atau Denmark, gaji seseorang dipajaki sampai 50 persen. Imbalannya, semua keperluan hidup seperti sekolah dan pengobatan gratis. Hari tua juga terjamin.
Dengan adanya fasilitas pajak itu, gairah bisnis rumah meningkat drastic menjelang 1990. Dan terus melejit selama 12 tahun berikutnya. Kredit yang disebut mortgage yang biasanya hanya USD 150 miliar setahun langsung menjadi dua kali lipat pada tahun berikutnya. Tahun-tahun berikutnya terus meningkat lagi. Pada 2004 mencapai hampir USD 700 miliar setahun.
Kata "mortgage" berasal dari istilah hukum dalam bahasa Prancis. Artinya: matinya sebuah ikrar. Itu agak berbeda dari kredit rumah. Dalam mortgage, Anda mendapat kredit. Lalu, Anda memiliki rumah. Rumah itu Anda serahkan kepada pihak yang memberi kredit. Anda boleh menempatinya selama cicilan Anda belum lunas.
Karena rumah itu bukan milik Anda, begitu pembayaran mortgage macet, rumah itu otomatis tidak bisa Anda tempati. Sejak awal ada ikrar bahwa itu bukan rumah Anda. Atau belum. Maka, ketika Anda tidak membayar cicilan, ikrar itu dianggap mati. Dengan demikian, Anda harus langsung pergi dari rumah tersebut.
Lalu, apa hubungannya dengan bangkrutnya investment banking seperti Lehman Brothers?
Gairah bisnis rumah yang luar biasa pada 1990-2004 itu bukan hanya karena fasilitas pajak tersebut. Fasilitas itu telah dilihat oleh "para pelaku bisnis keuangan" sebagai peluang untuk membesarkan perusahaan dan meningkatkan laba.
Warga terus dirangsang dengan berbagai iklan dan berbagai fasilitas mortgage. Jor-joran memberi kredit bertemu dengan jor-joran membeli rumah. Harga rumah dan tanah naik terus melebihi bunga bank.
Akibatnya, yang pintar bukan hanya orang-orang bank, tapi juga para pemilik rumah. Yang rumahnya sudah lunas, di-mortgage- kan lagi untuk membeli rumah berikutnya. Yang belum memenuhi syarat beli rumah pun bisa mendapatkan kredit dengan harapan toh harga rumahnya terus naik. Kalau toh suatu saat ada yang tidak bisa bayar, bank masih untung. Jadi, tidak ada kata takut dalam memberi kredit rumah.
Tapi, bank tentu punya batasan yang ketat sebagaimana diatur dalam undang-undang perbankan yang keras.
Sekali lagi, bagi orang bisnis, selalu ada jalan. Jalan baru itu adalah ini: bank bisa bekerja sama dengan "bank jenis lain" yang disebut investment banking.
Apakah investment banking itu bank?
Bukan.
Ia perusahaan keuangan yang "hanya mirip" bank. Ia lebih bebas daripada bank. Ia tidak terikat peraturan bank. Bisa berbuat banyak hal: menerima macam-macam "deposito" dari para pemilik uang, meminjamkan uang, meminjam uang, membeli perusahaan, membeli saham, menjadi penjamin, membeli rumah, menjual rumah, private placeman, dan apa pun yang orang bisa lakukan. Bahkan, bisa melakukan apa yang orang tidak pernah memikirkan! Lehman Brothers, Bear Stern, dan banyak lagi adalah jenis investment banking itu.
Dengan kebebasannya tersebut, ia bisa lebih agresif. Bisa memberi pinjaman tanpa ketentuan pembatasan apa pun. Bisa membeli perusahaan dan menjualnya kapan saja. Kalau uangnya tidak cukup, ia bisa pinjam kepada siapa saja: kepada bank lain atau kepada sesama investment banking.
Atau, juga kepada orang-orang kaya yang punya banyak uang dengan istilah "personal banking".
Saya sering kedatangan orang dari investment banking seperti itu yang menawarkan banyak fasilitas. Kalau saya mau menempatkan dana di sana, saya dapat bunga lebih baik dengan hitungan yang rumit. Biasanya saya tidak sanggup mengikuti hitung-hitungan yang canggih itu.
Saya orang yang berpikiran sederhana. Biasanya tamu-tamu seperti itu saya serahkan ke Dirut Jawa Pos Wenny Ratna Dewi. Yang kalau menghitung angka lebih cepat dari kalkulator. Kini saya tahu, pada dasarnya dia tidak menawarkan fasilitas, tapi cari pinjaman untuk memutar cash-flow.
Begitu agresifnya para investment banking itu, sehingga kalau dulu hanya orang yang memenuhi syarat (prime) yang bisa dapat mortgage, yang kurang memenuhi syarat pun (sub-prime) dirangsang untuk minta mortgage.
Di AS, setiap orang punya rating. Tinggi rendahnya rating ditentukan oleh besar kecilnya penghasilan dan boros-tidaknya gaya hidup seseorang. Orang yang disebut prime adalah yang ratingnya 600 ke atas. Setiap tahun orang bisa memperkirakan sendiri, ratingnya naik atau turun.
Kalau sudah mencapai 600, dia sudah boleh bercita-cita punya rumah lewat mortgage. Kalau belum 600, dia harus berusaha mencapai 600. Bisa dengan terus bekerja keras agar gajinya naik atau terus melakukan penghematan pengeluaran. Tapi, karena perusahaan harus semakin besar dan laba harus kian tinggi, pasar pun digelembungkan. Orang yang ratingnya baru 500 sudah ditawari mortgage. Toh kalau gagal bayar, rumah itu bisa disita. Setelah disita, bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi dari nilai pinjaman. Tidak pernah dipikirkan jangka panjangnya. Jangka panjang itu ternyata tidak terlalu panjang. Dalam waktu kurang dari 10 tahun, kegagalan
bayar mortgage langsung melejit. Rumah yang disita sangat banyak. Rumah yang dijual kian bertambah. Kian banyak orang yang jual rumah, kian turun harganya. Kian turun harga, berarti nilai jaminan rumah itu kian tidak cocok dengan nilai pinjaman. Itu berarti kian banyak yang gagal bayar.
Bank atau investment banking yang memberi pinjaman telah pula menjaminkan rumah-rumah itu kepada bank atau investment banking yang lain. Yang lain itu menjaminkan ke yang lain lagi. Yang lain lagi itu menjaminkan ke yang beriktunya lagi. Satu ambruk, membuat yang lain ambruk. Seperti kartu domino yang didirikan berjajar. Satu roboh menimpa kartu lain. Roboh semua.
Berapa ratus ribu atau juta rumah yang termasuk dalam mortgage itu? Belum ada data. Yang ada baru nilai uangnya. Kira-kira mencapai 5 triliun dolar. Jadi, kalau Presiden Bush merencanakan menyuntik dana APBN USD 700 miliar, memang perlu dipertanyakan: kalau ternyata dana itu tidak menyelesaikan masalah, apa harus menambah USD 700 miliar lagi? Lalu, USD 700 miliar lagi?
Itulah yang ditanyakan anggota DPR AS sekarang, sehingga belum mau menyetujui rencana pemerintah tersebut. Padahal, jumlah suntikan sebanyak USD 700 miliar itu sudah sama dengan pendapatan seluruh bangsa dan negara Indonesia dijadikan satu.
Jadi, kita masih harus menunggu apa yang akan dilakukan pemerintah dan rakyat AS. Kita juga masih menunggu data berapa banyak perusahaan dan orang Indonesia yang "menabung"-kan uangnya di lembaga-lembaga investment banking yang kini lagi pada kesulitan itu.
Sebesar tabungan itulah Indonesia akan terseret ke dalamnya. Rasanya tidak banyak, sehingga pengaruhnya tidak akan sebesar pengaruhnya pada Singapura, Hongkong, atau Tiongkok.
Singapura dan Hongkong terpengaruh besar karena dua negara itu menjadi salah satu pusat beroperasinya raksasa-raksasa keuangan dunia. Sedangkan Tiongkok akan terpengaruh karena daya beli rakyat AS akan sangat menurun, yang berarti banyak barang buatan Tiongkok yang tidak bisa dikirim secara besar-besaran ke sana.
Posted by RT 9 VNI 3 at 5:22 PM 0 comments
Labels: article
Monday, October 13, 2008
"It's not just rides. It's an adventure!"
Posted by RT 9 VNI 3 at 11:12 AM 0 comments
Labels: gowes
Thursday, October 9, 2008
Rayuan gombal buat istri kalo pulang nggak dibukain pintu
Tadi malam aku kirim bidadari untuk menjaga tidurmu. Eh, dia buru-buru balik. Katanya, 'Ah, masa bidadari disuruh jaga bidadari?' --- TOEENGG..##
Kalau kamu nanya berapa kali kamu datang ke pikiranku, jujur aja, cuma sekali. abisnya, ga pergi2 sih! --- Dubraak #!!
Sempet bingung jg, kok aku bisa senyum sendiri. Baru nyadar, aku lagi mikirin kamu. --- WAKS!
Kalau suatu saat kamu hancurkan hatiku... akan kucintai kamu dengan kepingannya yang tersisa. --- Hoeeek!
Berusaha melupakanmu, sama sulitnya dengan mengingat seseorang yang tak pernah kukenal. --- Hahaha nice one!
Kalau kamu ajak aku melompat bareng, aku ngga bakalan mau. Mending aku lari ke bawah, bersiap menangkapmu. --- idih gepeng ntar!
Aku pernah jatuhkan setetes air mata di selat Sunda. Di hari aku bisa menemukannya lagi, itulah waktunya aku berhenti mencintaimu. --- jitak!
Ga usah janjiin bintang dan bulan untuk aku, cukup janjiin kamu bakal selalu bersamaku di bawah cahayanya. --- Jreng..
Kalau kamu nanya mana yg lebih penting buat aku: hidupku atau hidupmu, aku bakal jawab hidupku. Eits, jangan marah dulu, karena kamulah hidupku. --- gyahahaha sakit perut..
Pertama ketemu, aku takut ngomong sama kamu. Pertama ngomong sama kamu, aku takut kalau nanti suka sama kamu. Udah suka, aku makin takut kalau jatuh cinta. Setelah sekarang cinta sama kamu, aku jadi bener2 takut kehilangan kamu. Kamu emang menakutkan! --- gantung diri...
Ketika hidup memberiku seratus alasan untuk menangis, kau datang membawa seribu alasan untuk tersenyum. --- getok pake kursi
Jika aku bisa jadi bagian dari dirimu, aku mau jadi airmatamu, yang tersimpan di hatimu, lahir dari matamu, hidup di pipimu, dan mati di bibirmu --- maksut loh?!
Orang bilang bulan itu indah...tapi aku bilang tidak. Orang bilang planet venus itu cantik...tapi menurut aku tidak. Aku bilang bumi itu indah dan cantik...karena ada kamu. --- lempar pake bedug mesjid!
dr mas andri
repost by ich
Posted by RT 9 VNI 3 at 9:08 AM 0 comments
Wednesday, October 8, 2008
Fenomena Mudik
Mencermati tradisi mudik yang tak jauh beda setiap tahunnya, dari persiapan awal seperti penjualan tiket kereta, bus, kapal bahkan pesawat yang bisa didapat jauh-jauh hari tepatnya H-30 sampai maraknya para calo tiket, riuhnya beragam discount ataupun sale yang ditawarkan di berbagai mall, pemandangan yang sangat padat di pusat-pusat perbelanjaan karena banyaknya orang yang ingin tampil serba baru di kampung halamannya saat hari Raya Lebaran, membuat tradisi mudik menjadi sesuatu yang sangat dirindukan oleh siapapun.
Kalau kita melihat begitu antusiasnya orang-orang yang ingin mudik hingga mereka rela berdesak-desakan di stasiun maupun di terminal, siap menyerbu kendaraan yang akan mengantar ke kampungnya hingga mereka rela duduk, berdiri bahkan tidur di WC kereta dan tidak menghiraukan lagi dengan sengatan bau yang tak sedap asal bisa mudik dengan selamat, rasa bangga serta gembira para pemudik dengan setumpuk oleh-oleh hasil kerja kerasnya selama di kota yang siap dibagi-bagikan kepada orang tua, saudara dan kerabat, membawa suatu semangat tersendiri bagi para pelaku mudik. Suatu semangat yang disertai kerinduan untuk dapat bertemu dengan orang-orang yang kita cinta.
Apakah kita juga merasakan rindu yang sama untuk pulang ke kampung yang sesungguhnya?
Karena mudik yang sesungguhnya adalah kepulangan kita ke akhirat.
QS Ali ‘Imran (3) : 185 “Tiap-tiap yang berjiwa (nafs) akan merasakan mati”
QS Yaasin (36) : 83 “Maka Maha Suci Alah yang ditangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan”
Apakah kita juga sangat merindukan bertemu dengan Allah SWT Dzat Yang Menciptakan dan Memiliki kita, melebihi kerinduan bertemu dengan orang tua maupun kerabat?
QS Al Fajr (89) : 27-30 “Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hambaKu dan masuklah ke dalam SurgaKu”
Apakah kita juga bersemangat menyiapkan dan membawa semua bekal yang akan menemani kita selama dalam perjalanan menuju ke hadapan Illahi?
Apakah kita juga dengan senang hati menyiapkan oleh-oleh yang akan kita persembahkan untuk Tuhan Semesta Alam, sebagai tanda bakti kita kepada Dzat Yang Maha Baik, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang?
Karena bekal serta oleh-oleh yang sesungguhnya adalah ketaatan dan ketaqwaan kita kepada-Nya, seluruh amal shalih, serta kebaikan yang kita perbuat
QS Al Hasyr (59) : 18 “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)
Semoga kesucian dan kemuliaan bulan Ramadhan terus mengiringi kita agar menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik dalam urusan dunia dan yang lebih penting lagi dalam urusan akhirat seperti Sabda Nabi Muhammad SAW, “barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka dia adalah orang yang beruntung. Barang siapa yang hari ini sama dengan kemarin, maka dia adalah orang yang rugi. Dan barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka dia itulah orang yang celaka.”
Dan yang tak kalah penting, semangat mudik untuk merayakan Idul Fitri tahun ini dapat membukakan hati serta pikiran kita untuk menyadari akan kelima hal ini yaitu minallah (kita berasal dari Allah), lillah (kita dan segala hal yang melekat dalam diri kita adalah milik Allah), billah (kita bisa menjalani hidup karena bantuan Allah), ma’allah (bersama Allah pula, kita mampu menjalani seluruh aktivitas) dan pada akhirnya, ilallah (kita semua pasti akan kembali kepada Allah).
Selamat (kembali..red) mudik, hati-hati dalam perjalanan dan semoga selamat sampai di tujuan….
September 26, 2008
By Diah Arie
Posted by RT 9 VNI 3 at 10:57 AM 0 comments
Monday, October 6, 2008
"BECOMING A STAR" MARIO TEGUH
Becoming a star adalah sebuah buku yang ditulis oleh seorang konsultan bisnis yang juga seorang pembicara seminar & motivator yang sukses, Mario Teguh. Saya pribadi mengagumi pemikiran-pemikirannya, saya sering membaca dan menyimak tulisan-tulisannya dan talk show-nya baik di media cetak maupun media elektronik. Tulisan ini merupakan personal excellence series bagian pertama dari kumpulan tulisan-tulisannya di Media Indonesia dan pada program Mario Teguh Morning Talk di beberapa radio.
Sebagaimana seorang motivator, di dalam buku ini penulis memotivasi pembaca untuk menggali potensi dirinya, kemudian mencuatkan kualitas dirinya, baik dalam sikap maupun dalam pola berpikir, agar menjadi seorang bintang yang potensial, sehingga berhasil mencapai kualitas hidup yang lebih baik, baik itu dalam bisnis maupun dalam kehidupan sehari-hari. Ia menjabarkan tuntunan dasar pembentukan kualitas-kualitas kecemerlangan seorang bintang dengan sederhana, namun katanya “membutuhkan kesungguhan yang tidak sederhana dalam pelaksanaannya”. Tulisannya sarat akan hasil dari pengalaman karirnya sendiri dan pengamatannya atas prilaku terbaik dari pribadi-pribadi yang mencapai kebintangan karena penerapan sikap dan pola berpikir yang cemerlang.
Dari tulisannya itu, ada beberapa hal yang menarik bagi saya oleh karena merupakan hal yang tidak umum di masyarakat kita, seperti pembahasan tentang berpikir terbalik, dimana Ia membimbing pembaca untuk memiliki kemampuan berpikir yang tidak linier, tidak urut, tidak runtut & tidak harus meneruskan yang sekarang sudah ada, artinya “jadilah seseorang yang tidak biasa”, lalu “hindari cara-cara yang umum digunakan orang”.
Selain hal itu ada juga pembahasan tentang mistakes are OK-able disini maksudnya adalah bahwa kita membutuhkan kesalahan untuk mencapai kualitas hasil yang lebih tinggi dari yang bisa kita capai kalau kita berhasil pada upaya pertama, dengan demikian kesalahan memberikan kita kesempatan untuk memperbaiki diri, sehingga kita menjadi lebih cepat bereaksi terhadap tantangan & kesulitan, artinya kesalahan selalu memberikan pelajaran untuk mencapai cara-cara yang lebih baik. Masih menurut Mario Teguh bahwa “membuat kesalahan & bahkan gagal dalam melakukan sesuatu yang berguna adalah lebih baik dari pada tidak pernah salah karena tidak melakukan apapun”.
Pada pembahasan tentang second time, around ia memompa optimisme pembaca untuk tetap berharap bahwa kesempatan pasti akan datang lagi & untuk itu diperlukan kesiapan yang maksimal untuk menyambut kesempatan tersebut dengan kesungguhan agar dicapai hasil yang terbaik. Sedangkan pada pembahasan selanjutnya yakni tentang dream racer ia mengingatkan bahwa tanpa memimpikan keadaan yang lebih baik di masa depan, kita akan kehilangan ketertarikan untuk hidup dengan sepenuhnya, untuk itu kita dianjurkan agar “tidak bernegosiasi dengan impian kita”, disini maksudnya adalah kesibukan aktivitas kerja kita melalui tindakan nyata harus lebih tinggi dari pada kesibukan kita bermimpi.
Pada pembahasan tentang weakness, my closest enemis pembaca diarahkan untuk mengenali semua kelemahan-kelemahan diri, lalu mengakuinya dengan jujur, kemudian kelola kelemahan-kelemahan tersebut. Hal itu dimaksudkan agar kelemahan-kelemahan yang kita miliki tidak menghambat kekuatan-kekuatan kita untuk berperan.
Selanjutnya pada pembahasan bring the future into today ia menguji seberapa besar kesempatan kita dalam upaya mendatangkan masa depan ke dalam kehidupan professional dan pribadi kita dengan menjawab pertanyaan “apakah anda orang masa lalu ataukah masa depan?”. Menurutnya orang masa depan memiliki visi dan sadar bahwa ia memiliki kesempatan yang lebih baik untuk berhasil, sedangkan orang masa lalu adalah orang yang memiliki ingatan yang kuat tentang kesulitan dan kegagalan, sehingga ia memilih untuk menjalani hidup dengan pekerjaan yang tidak beresiko.
Buku ini menarik bagi saya karena enak dibaca dan mudah untuk dicerna, tidak bertele-tele dalam setiap pembahasannya, serta ditulis dengan huruf-huruf yang cukup besar, sehingga nyaman untuk mata, terutama bagi yang berkacamata plus seperti saya. Selain itu buku inipun sangat bermanfaat untuk diketahui isinya, karena buku ini lebih merupakan sebuah buku panduan tentang bagaimana seseorang memenej diri dalam hal menjadi bintang yang cemerlang.
Membaca buku ini seperti menghentakan kita untuk merenungi makna yang sebenarnya kita telah ketahui selama ini, namun belum benar-benar kita pahami secara bijak, oleh karenanya buku ini mengajak kita untuk merenungi kemudian membuktikannya sesegera mungkin, agar didapat perubahan besar yang selama ini ingin dicapai, seperti yang dikatakan oleh Mario didalam kata pengantarnya “penuhilah hidup ini dengan pemungkin keberhasilan, sekarang dan sesegera mungkin”. Salam super untuk semua…………
SEMOGA BERMANFAAT.
Suzy – VNI 3 KN 9/18
Posted by RT 9 VNI 3 at 11:08 AM 0 comments
MEMANFAATKAN WAKTU
Berapa banyak ungkapan-ungkapan yang mengindikasikan keberhargaan waktu bagi kehidupan, seperti time is money (waktu adalah uang), al-waqtu ‘amaar au damaar (waktu adalah keceriaan atau kebinasaan), dsb. Bahkan Allah SWT-pun bersumpah demi waktu dalam firmanNya (QS Al ‘Ashr ayat 1-3) yang berbunyi : “Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasehati dengan kebenaran dan kesabaran“. Surat ini menerangkan bahwa manusia yang tidak dapat menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya, maka termasuk dalam golongan orang-orang yang merugi.
Rasulullahpun bersabda bahwa : “dua nikmat yang banyak orang rugi di dalamnya yaitu kesehatan dan waktu luang” (Al-Hadits).
Para salafuna shalih-pun mengungkapkan :
“Saya (Umar bin Khatab ra.) benci melihat orang yang punya waktu luang tanpa diisi dengan aktivitas berdimensi ukhrawi, dan tidak pula untuk kegiatan duniawi”.
“Peluang adalah emas, kesibukan adalah berkah, dan tidak dapat mengatur waktu adalah bencana”.
“Malam dan siang adalah modal kekayaan orang mukmin. Keuntungannya adalah surga, sedangkan kerugiannya adalah neraka”.
“Tiada waktu tanpa tilawah dengan AL-Qur’an”.
“Tiada saat-saat tanpa aktivitas yang diridhoiNya”.
“Tiada peluang, kecuali bermanfaat untuk kehidupan yang berdimensi ukhrawi”.
Waktu seharusnya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, sehingga waktu tidak terbuang percuma dan terlewati tanpa buah manis bagi kehidupan kita. Namun demikian masih banyak orang yang menyia-nyiakan waktunya oleh karena ketidak-cakapan mereka dalam mengelola waktu.
Ada banyak cara untuk mengisi waktu, antara lain dengan berbagai aktivitas berupa aspek-aspek ruhiah, fikriah & jasadiah.
Aktivitas dalam aspek ruhiah yaitu :
Ibadah wajib Sholat, puasa, zakat, mencari nafkah, mengurus rumah tangga, dll.
Ibadah sunnah Qiyamullail, dhuha, puasa senin-kamis, dll.
Tilawah Al-Qur’an min. 1 surat/beberapa “ain” per-hari.
Dzikrullah.
Aktivitas dalam aspek fikriah yaitu :
Membaca buku-buku rohani (Islam), buku-buku profesi, buku-buku hobi, buku-buku yang menambah wawasan positif.
Menulis Mengekspresikan hal-hal yang telah dibaca agar tidak “lenyap”.
Berkumpul dalam majlis orang-orang shaleh berdiskusi, konsultasi dengan orang-orang yang kompeten.
Menghadiri acara-acara ilmiah.
Aktivitas dalam aspek jasadiah yaitu :
Buat program-program terukur seperti ;
Menu bergizi 4 sehat 5 sempurna.
Senam 3X/minggu.
Istirahat cukup tidur 8 jam/hari.
Minum air putih 2 liter/hari.
Suplemen (bila perlu).
Agar aktivitas tersebut berhasil, diperlukan motivasi yang kuat dalam diri untuk tercapainya tujuan yang diinginkan. Untuk itu kerjakan aktivitas tersebut dengan penuh semangat, fokus serta menolak mengerjakan hal-hal yang tidak penting, dan tidak terkait dengan tujuan hidup.
SEMOGA BERMANFAAT.
Suzy – VNI 3 KN 9/18
Posted by RT 9 VNI 3 at 11:06 AM 0 comments